9.08.2008

Aku Ingin Melihat Bangsaku Tak lagi ada Buta Aksara, Bisa kah?


Oh Indonesia
Bangsaku Dalam Hening mu Ada Tanda Tanya ?
Dalam Senyummu Tersimpan Rahasia Dalam Tujuh Bumi
Dalam Tawamu Terkubur Sunyi Tujuh Langit
Oh Indonesia
Bagaimana Aku bisa Membaca Keadaan ini
Keadaan yang penuh tata warna
Oh Bangsaku Bacalah ini..!!

Hari Buta Aksara adalah sebuah momentum evaluasi bagi dunia khususnya pemerintah Indonesia tentang keberhasilan programnya, sebab babnyak sekali pengeluaran pemerintah dalam memberantas buta aksara ini, tetapi segudang masalah yang tidak tuntas juga karena program dijalankan oleh orang orang yang maney oriebted.Apa mau memberantas Buta Aksara, atau malah hanya meraup uang buta oleh pemegang program? harus kita analisis apa penyebab utama dari banyak anak banyak orang yang buta aksara ini? sejauh ini Buta aksara saya lihat tidak lebih dari faktor kemiskinan dan ketidak adilan ekonomi global Berdasarkan data dari Bank Dunia, dari 1,2 milyar penduduk dunia yang dinyatakan miskin, 80 persen di antaranya terdapat di 12 negara berkembang (Asia, sub Sahara Afrika, dan Amerika Latin).Demikian pula dengan persentase jumlah penduduk buta aksara, dari angka 885 juta, sebagian besar dari mereka tersebar di negara-negara Asia (meliputi Pakistan, Bangladesh, Idonesia dan lain-lain) serta beberapa negara di Afrika.

Di Asia Selatan, jumlah penduduk buta huruf mencapai 109 juta, dari negara-negara Arab 98 juta orang, negara-negara Afrika sub Sahara merupakan kawasan negara yang tingkat buta aksaranya paling tinggi berkisar 40 persen hingga 50 persen, di Mali peringkat 175 hanya (19,0 persen) yang melek huruf, Nigeria (14,4 persen) yang melek huruf, dan Burkina Faso (12,8 persen).
Data itu tentunya sangat pantas untuk kita bicarakan kembali, guna melahirkan solidaritas internasional untuk melawan ketidakadilan ekonomi global yang berdampak pada buta huruf .


13 komentar:

Kristina Dian Safitry mengatakan...

mudah mudahan yg pertama,he..he..soalnya kemarin gagal jd yg pertama.btw,
daku dah melek aksara nih,he..he....

Dien mengatakan...

Wah hebat Bung... semoga jadi kenyataan.

Riri mengatakan...

waduh... semoga pemerintah cepet sdar, gimana mau maju kalo indonesia masuk yang 885 juta itu..whhhh

Riema Ziezie mengatakan...

betul bang...gmn bangsa ini mau melek aksara kalau para penentu kebijakan yg diharapkan masyarakat "melek uang" tp tidak "melek nurani"...rakyat yg mau melek aksara jd tak berdaya deh krn uang yg mjd haknya dah dihbsin sm pejabat yg melek uang

Herdin O. T. mengatakan...

Kalo pemimpin kita kena tipu stafnya sendiri gara-2 padi Super Toyip.. itu termasuk buta apa ya? buta informasi, buta perasaan, buta pemikiran... atau apa ya..?

Blogger NTB mengatakan...

ya juga sh pemimpin kita melek uang saja

Anonimmengatakan...

bangsa kita akab berkurang jumlah buta huruf jika dan hanya jika pendidikan murah, pedidikan gak hanya berpihak pada yang punya uang saja.
pendidikan itu hak setiap warna negara tanpa membedakan apapun

roxyfoxy_84 mengatakan...

ada satu negara namanya andorra (principality of andorra). bekas jajahan spanyol. jumlah penduduk boleh deh dikit cuman 70ribu jiwa (kurang lebih)... tapi istimewa bgt ni negara, level buta aksaranya 0%. alias bebas buta aksara. ckckckckckck... indnesia mustinya ky gini nih.. tul gak?

ipam nugroho mengatakan...

gimana mo maju kalo yang melek sama yg merem banyak yg merem

Anonimmengatakan...

banyak yang merem soalnya klo melek takut kaget.. betapa kontrasnya suatu kehidupan... soalnya pendidikan sekarang ini masih bisa dicicipi ama mereka yg berkantong tebal...wekekek

nyoman mengatakan...

kapan ya kira2 jadi beneran? =P

Anonimmengatakan...

Semoga orang bisa membaca semua. Kasihan melihat betapa banyaknya orang dibodoh-bodohi oleh orang lain, disuruh memilih apa yan g tidak mereka ingingi tanpa tahu apa-apa. Semoga keadilan kembali ke negeri ini. Amin!

Anonimmengatakan...

Kemampuan untuk membaca adalah masalah bagi siapa saja di negara yang mana pun karena individu ini adalah juga korban yang bisa membaca. Terima kasih untuk pos anda. Saya mengharapkan agar bahwa lebih banyak orang Amerika hitam akan melihat keluar thier memiliki meronta-ronta dan belajar mereka tidak satu-satunya yang di Himpunan Internasional yang sudah adalah budak dan dilepaskan dari kesempatan bagi jiwa yang lebih baik. Saya tidak berbicara bahasa anda, saya memakai seorang penterjemah di saya blog Cinta Internet Karavan.