9.19.2008

Cinta Bersemi Malam Suci (Ramadhan)


Teringat dan selalu teringat, saat keluh ini aku lepas dalan pelukan rembulan malam suci itu terjadi dua tahun silam yang lalu, ketika aku lunglai dimimpi sabana, saat itu cahaya bulan meneranggiku kembali, membongkar kegelapan dalam palung jiwaku. aku memberikan kepada dia sebagai lamaran cintaku sebuah kata yang aku rangkai sendiri bersama langkahku unutk bisa menerima rembulan lagi.Aku ceritakan semua dalam puisi itu, tentangku tempo dulu dan sekarang. puisi ini dua tahun yang lalu aku tulis...

RINTIHAN TAJAM Sepuluh kurang tiga puluh menit Sembilan lebih tiga puluh menit Dalam hitungan waktu Hati ku berduet Sukma ku menggema Aura ku mekar Tuk ucapkan kata yang Tak lahir dimulut tapi menjadi rahim Hingga zigot-zigot kecil Itu belajar menangis Sebelum keluar dari rahim, Tak apa…. bila ku bersuara Sebab darah telah jadi getih Tuk ku cicip setitik madu Aku punya hak untuk merasakan hal yang sama Untuk mengulangi lembaran baru Yang tercincang tahun lalu Karena pemerkosaan hati Yang tak kunjung berhenti Aku ingin merdeka Dengan mencatat lembaran baru Satu tahun aku tak merengguk mawar merah Karena cadas oleh mawar berduri Satu tahun aku tak bermimpi indah Karena dirusak oleh seyum belati Satu tahun aku tak merasakan hari ku yang 20 tahun Satu tahun kegamangan,kegelapan bersahabat,lebur senggama Dalam rakit jiwa-jiwa yang cadas Satu tahun waktu yang lama Bagi yang Hidup diatas sabana Bakar kering,memuntahklan benci Satu tahun jangan…. jangan dikalkulasikan Apalagi dihitung dengan rumus aljabar Sebab satu detik akan sudah jadi Tapi ………. Satu tahu dalam perjalananku Tak pernah bermimpi untuk percaya pada bidadari Satu tahun dalam hidupku tak mendambagakan bunga lagi Satu tahun hidupku bagai taman sepi Bunga itu tak hidup pada pijaran mentari Mawar itu tak mekar pada tetesan embun Hingga tamanku tak lagi menanti tapi mati Satu tahun…… Tamanku selalu menerima orang-orang Buangan yang tak pantas aku terima Taman itu telah berlabuh dosa Hingga ia berusaha merangkak jemput cahaya terang Sebagai pijar untuk jemput mentari….. Mentari aneh….. Tidak terbit pagi hari Tapi ia mekar 12.30 malam suci 1-30. Dalam bulan suci, tahun suci

11 komentar:

Toni Blog mengatakan...

ada hubungannya dengan perasaan hati nih ya? :)

SASAK mengatakan...

kayaknya begitu..

Riema Ziezie mengatakan...

semoga mawarnya selalu bersemi

iksandri kusuma mengatakan...

bersemilah setiap saat duhai cinta yang suci

Anonimmengatakan...

Wah kayaknya lagi kasmaran lagi neh

Anonimmengatakan...

hihi.. bulan ramadhan emang penuh berkah..

Rezky Pratama mengatakan...

lagi gundah gulana ya

Anonimmengatakan...

soal urusan hati...takut komen aku....

Kristina Dian Safitry mengatakan...

ada apa dengan mawar?he..he...

Riri mengatakan...

puitiss oiiiii...... tapi jangan patah hati begitu loch..satu tahun bisa nyari lagiiiiii

Fajar Indra mengatakan...

eksotis...