5.26.2009

Laskar Pelangi Sebuah Bahasa Verbal Anak Bangsa


Tiga kali, aku terhenyak kagum, terharu menangis,terpana terpesona, dengan kisah yang meyulap jiwa menjadi semangat yang membara, siapa yang menontonya pasti merasakan hal yang sama,dengan mengajak hatinya berbicara, aku bukan bagian dari mereka, bukan juga seperti nasib mereka, tapi film ini, mengajakku menari-nari menggapai impian dalam nostalgia masa lampu. laska rpelangi telah meyeherku, mengajak imajinasi berhayal akan sebuah kondisi yang lebih cerah, aku merasakan sentuhan yang amat dalam, rintahan tajam, tangisan sepi yang histeris,melengking dalam jiwaku saat berulangkali menonton laskar pelangi,sekilar tentang novel ini,Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di pulau Belitong yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:

1. Ikal
2. Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
3. Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
4. Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
5. A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
6. Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
7. Kucai; Mukharam Kucai Khairani
8. Borek aka Samson
9. Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
10. Harun; Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan

Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.



0 komentar: