10.18.2010

REMBUG PROVINSI NTB UNTUK BMI

“ MEMBANGUN MODEL PERLINDUNGAN YANG
IDEAL DAN EFEKTIF BAGI BMI DI DAERAH ASAL NUSA TENGGARA BARAT “

Jayakarta hotel 15-19 oktober 2010
Pembukaan
Roma Hidayat
Sesungguhnya acara ini milik TIFA. Kami dari ADBMI dan teman-teman KOSLTA dan Persatuan Panca Karsa. Pembahasan ini sebetulnya sudah sangat sering kita dengar, kita diskusikan tetapi tidak terlalu banyak perubahan yang terjadi, angka kasus makin meningkat, kenapa begitu? Ada apa dengan semua model-model itu.Nah, hal inilah yang akan dibahas dan diskusikan bersama sehingga kejenuhan dan kejumutan yang lain bisa disentil lagi sehingga memunculkan gagasan dan kita bisa menemukan bentuk lain lalu tercipta solusi yang solutif, untuk BMI. sesungghnya acara ini akan dilaksankan 10 hari tetapi dari hasil diskusi bersama kemudian kami press, semoga pertemuan ini bisa berjalan dengan efektif dan peserta semuanya aktif sehingga nantinya kita bisa merumuskan rekomendasi dari hasil pertemuan ini.

Rembug ini akan mempertemukan pandangan para stakeholders BMI di NTB untuk membangun model perlindungan yang ideal, responsip (mengatasi akar masalah) dan efektif dalam melindungi komunitas BMI . Dalam event ini akan di coba untuk mencari jawaban atas beberapa pertanyaan kunci yang ada, yaitu :
1. Mekanisme atau infrastruktur apa saja yang ada di NTB untuk perlindungan BMI di NTB?
2. Apa yang berbeda dari tempat lain?
3. Persoalan apa yang hendak dijawab dari mekanisme/infrastruktur itu?
4. Apakah persoalan tersebut sudah berhasil diatasi?
5. Jika belum, apa penyebabnya?
6. Apa yang bisa diperkuat untuk memastikan sistem itu berjalan?
7. Apa yang bisa dilakukan bersama-sama untuk memastikan sistem itu berjalan?
8. Adakah skema alternative jika ternyata skema sistem yang ada , tidak sepenuhnya mampu menjawab persoalan yang di hadapi komunitas BMI/Jika muncul persoalan Perlindungan lainnya

Untuk mengantar kita memahami pemikiran dasar, kenapa kegiatan ini penting di adakan. Di bawah ini ada dua berita dari Media yang sama dan dalam kurun waktu yang relative sama (Hanya berselang 4 hari satu sama lainnya) ;



JUMHUR : NTB Terbaik Dalam Perlindungan TKI
Sabtu, 28 Agustus 2010 Lombok Barat (ANTARA News) -Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menilai Nusa Tenggara Barat sebagai provinsi terbaik dalam pelayanan TKI. "Provinsi lain masih perlu memperbaiki pelayanan TKI," kata Jumhur ........

TKI Bermasalah di Penampungan
Selasa, 24 Agustus 2010 20:41 WIB
Tanjungpinang (ANTARA News)-....Mereka diusir Malaysia dari hari Rabu (18/8) hingga Sabtu (21/8) dengan jumlah 563 orang dan 14 anak-anak bayi..."Kami datang empat hari yang lalu," kata salah seorang TKI bermasalah, Wahat (35) saat dijumpai Minggu (22/8) menjelang berbuka puasa. Laki-laki asal Lombok, Nusa Tenggara Barat tersebut tersenyum ramah saat ditanya pengalamannya di Malaysia sebagai buruh "illegal" di perkebunan sawit di Muar, Johor, Malaysia. "Saya sudah tiga tahun bekerja tanpa dokumen resmi sebagai buruh angkat buah sawit di Johor," ujar Wahat. "Hanya satu bulan saya bekerja secara resmi di perkebunan sawit, karena gaji, fasilitas dan hal lainnya yang dijanjikan perusahaan pada awal kontrak tidak sesuai, saya langsung kabur dan memilih bekerja secara ilegal," ujar Wahat.Menurut dia, pada awalnya dijanjikan gaji 800 Ringgit Malaysia dan fasilitas pemondokan yang layak, namun saat sampai dilokasi perkebunan apa yang dijanjikan tidak sesuai dengan apa yang diharap, bahkan gaji hanya diterima Wahat sebesar 300 RM... ..."Tidak mungkin saya hidup dengan gaji sebesar itu, apalagi saya juga mengirim uang untuk nafkah istri dan satu orang anak di kampung," katanya. Sampai akhirnya Wahat tertangkap polisi Malaysia karena tidak mempunya surat-surat dan dihukum dua bulan penjara dengan satu kali sebatan (hukuman cambuk) di Penjara Keluang, Malaysia......(HM/Btm2)

Dua cuplikan berita diatas mengandung muatan dua kutub yang berbeda, satu kutub memberikan informasi bahwa perlindungan BMI di NTB berada dalam titik positive dan kutub yang lain menyatakan bahwa perlindunga BMI di NTB masih di koordinat Negative. Tak dipungkiri, NTB saat ini memiliki beberapa terobosan dalam perlindungan BMI, sehingga Gubernur NTB pun pernah menerima satya lencana dari presiden SBY sebagai buah pengakuan atas prestasi dalam melakukan perlindungan TKI. Namun fakta di lapangan juga memberikan kita sinyal yang kuat, bahwa infrastruktur perlindungan yang ada saat ini belum cukup efektif, belum mampu menjawab kebutuhan perlindungan BMI di NTB. Karena realitannya, kasus-kasus Pelanggaran hak BMI masih tinggi dengan berbagai varian pelanggaran di berbagai level.

Level Provinsi :

1. LTSP Lembaga Terpadu Satu Pintu Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI NTB berdasar Peraturan Gubernur No 32 tahun 2008 dua tugas pokok :1). Memberikan layanan informasi bagi calon TKI yang akan bekerja di luar negeri, 2). Memberikan layanan dokumen berupa surat-surat dengan cara mudah, murah dan cepat untuk menghindari maslah yang selalu dihadapi oleh TKI

LTSP belum berjalan optimal karena:
“Kemanfaatannya” masih di rasakan oleh BMI asal pulau Lombok yang megurus dokumen di Mataram saja, belum ke kabutan lain di pulau Sumbawa
Belum mampu mencegah adanya pemalsuan isi data
Tidak semua fungsi dilakukan di LTSP, tapi masih dilakukan di masing-masing dinas, termasuk imigrasi.
Anggaran LTSP masih menggunakan dana operasional dari Disnakertrans bukan dari alokasi khusus
Belum ada juga jenis informasi, SOP pemberikan informasi ke publik, termasuk standar pelayanan antar instansi dalam LTSP
Saat ini sedang dibuat agar ada SOP LTSP dan diharapkan bisa di PERDA-kan atau PERGUB .
Belum ada kajian hukum/kewenangan antar instansi
2. Pos Pelayanan Kedatangan TKI di bandara Selaparang.
3. Satuan Tugas Perlindungan dan Helpdesk (masih dalam proses pengembangan gagasan). Helpdesk mendesak sebagai pusat data. Untuk merespon keberadaan BIL Bandara International Lombok

Level Kabupaten :
1. Sedikitnya 3 daerah kabupaten telah memiliki PERDA Peraturan daerah tentang Pembinaan dan perlindungan TKI ( yaitu Sumbawa, Lombok Timur dan Lombok Barat). Namun PERDA-PERDA ini masih kurang di implementasikan, tidak di dukung oleh adanya kebijakan anggaran untuk pelaksanaannya. Disamping itu, khusus untuk PERDA Lombok Timur, memiliki masalah dalam content (bias gender, mengatur sesuatu yang bukan kewenangannya, copy paste dari UU 39 Tahun 2004)
2. KPTKI Komisi Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Sumbawa dan Lombok Barat).
Sejak rekrutmen terjadi persepsi yang salah dimana KPTKI juga menangani kasus, akibatnya KPTKI saat ini melakukan penyelesaian kasus Disnaker dan PPTKIS senang karena tanggungjawabnya digantikan oleh KPTKI
Koordinasi antar lembaga tidak terbangun sehingga penyelesaian kasus tidak komprehensif dna kerja sendiri-sendiri
Anggaran yagn diberikan makin kecil karena dananya dari Bansos
4

Anggota KPTKI yang independen ternyata sulit ketika berhubungan dengan birokrat mulai dari persoalan teknis pembuatan program, anggaran pemerintah, dll.
KPTKI letaiknya di bawha bupati, tapi saat ini anggarannya lewat Disnaker, padahal KPTKI mengawasi Disnaker

Level Desa

1. Telah lahir 53 PERDES Peraturan Desa dan 1 Keputusan Lurah Perlindungan TKI. Persoalan baru yang muncul ; calo/tekong melakukan rekruetmen dan proses dokumen illegal ke desa lain yang belum memiliki PERDES
2. MAHNETIK/CTC sebagai pemecah masalah kesulitan akses informasi tentang BMI bagi masyarakat desa

Level Kelompok
1. Kelompok Paralegal yang melakukan monitoring, investigasi dan pendampingan penanganan kasus
2. Kelompok remitance sebagai media belajar pengelolaan remitance ke sektor produktif
3. CBO pemerhati Buruh Migran . Terdapat hampir di seluruh kabupaten di NTB
4. LSM yang tersebar dengan core program yang beragam. LSM masih kerja sendiri-sendiri, bahkan ada yang terkesan overlap dalam pelaksanaan program.

Output :
Peta modal/infrastruktur perlindungan BMI yang sudah ada dan berjalan saat ini
Analisis SWOT terhadap modal/infrastruktur yang ada
Draft Issue prioritas tentang Perlindungan
Strategi Program
Roadmap perlindungan BMI di NTB (jalur-jalur alternative dari infrastruktur yang ada)
Intervensi Kegiatan untuk mewujudkan perlindungan yang ideal
Adanya pembagian peran dan mekanisme koordinasi antara para pemeran (stakeholders)

Hanya yang dapat saya sampaikan Terima Kasih, mohon maaf. Selannjutnya saya serahkan ke mas sulistiono.

Read More......

8.23.2010

BERBANGSA MERDEKA ATAU MENJADI BANGSA YANG PUNAH?

Berfikir bebas
Berfikir benar
Berfikir merdeka

Sejenak kita layangkan pandang fikir kita,pada sebuah keadaan yang sama-sama kita lakoni di Tanah tumpah darah Indonesia ini, banyak cerita, banyak kisah tentang kemerdekaan yang telah direbut oleh para founding father negeri. Sekarang kita sedang melakoni kemerdekaan yang ke 65 Tahun. Pertanyaan yang kemudiaan muncul sampai kapan kita menikmati kemerdekaan ini? Sampai kapan juga Negara ini masih tetap ada?.

Sangat menarik apa yang dikatakan, Arnold P. Toynbee, sejarawan yang dikenal dengan teori : Challege and Response, dalam bukunya the history of mankind kurang lebih mengatakan, “ setiap bangsa pada suatu saat dalam perjalanan sejarahnya akan menghadapi suatu tantangan yang begitu besar bahkan akan menggancam eksistensinya. Terserah pada bangsa itu untuk mengatasi tantangan yang datang itu, bangsa ini akan tenggelam dalam lintasan sejarah bila gagal menjawab tantangan tersebut dan menjadi bangsa yang datangnya tidak mengenapkan, perginya pun tidak mengganjilkan. Atau bila berhasil, maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang kehadirannya akan diperhitungkan”.

Yang paling menarik dari study Toynbee terhadap 26 peradaban (civilization, societies, not nations or periods), termasuk masyarakat yang tertindas, selalu saja ada sekelompok kecil pemimpin bangsa itu yang membimbing bangsanya dalam memberikan respon terhadap tantangan yang ada dan mengatasinya. Arnold P. Toynbee menyebutnya the creative minorities (TCM). Seandainya Toynbee tahu sosok Nabi Muhammad maka barangkali Toynbee akan mengatakan Nabi Muhammad sebagai founding father peletak batu pertama yang menjadi tauladan dari the creative minorities.

Dari ungkapan Toynbee diatas. Apakah kita masih bisa bertahan 100 tahun lagi sebagai bangsa, atau tinggal beberapa tahun kita akan menjadi bangsa yang punah, dan bangsa lain menemukan bangsa kita dalam peta saja.pertayaan yang menggelitik diatas dapat kita jawab dengan optimisme karena kita masih memiliki potensi yang luar biasa seperti apa yang dikatakan Mas Saefullah Patah, Indonesia masih memiliki Panca daya untuk mencapai Negara paripurna:

Panca daya yang dimaksud Saefullah Patah adalah:
1. Spritualitas
Spritualitas inilah yang menjadi modal besar Bangsa Indonesia kedepan, ini dibuktikan sejak berabad-abad lamanya, perjuangan merebut kemerdekaan tidak lepas dari pengaruh tokoh agama yang memberikan doktrin spritualitas, kemudian dijadikan sebagai semangat juang para shuda bangsa. Jika spritualitas ini di pupuk dengan baik, kedepan bangsa ini bisa menjadi bangsa yang besar.

2. Sejarah,
Indonesia memiliki sejarah yang amat panjang dengan keberagaman budaya didalamnya, sejarah pernah dijajah, bisa menjadi cambuk untuk bertahan menjadi bangsa yang tidak akan dijajah lagi, baik penjajahan secara psikologis maupun pisik, sejarah bagaimana kearifan nenek moyang bangsa ini, yang harus ditiru bagi generasi bangsa.jika ini mampu kita kelola dengan baik maka kita bisa survive menjadia bangsa.

3. Kemajemukan
Pluralitas atau kemajemukan bangsa bisa menjadi aset yang besar bagi bangsa Indonesia, bersuku-suku, ragam adat, budaya, agama, bahasa, menjadi dagelan sehari-hari bangsa Indonesia. Ini telah dibuktikan sejak merebut kemerdekaan 65 tahun lalu. Bukan dari satu agama, satu suku, tetapi semuanya berbaur dalam satu tekad merebut kemerdekaan saat itu, kalau ini bisa kita kelola dengan baik maka kita bisa menjadi bangsa yang besar.

4. Hati nurani
Budaya ketimuran bangsa memiliki hati nurani yang amat tinggi, semangat kebersamaan, gotong royong, toleransi adalah didorong oleh hati nurani bangsa. Hati nurani menjadi asset, bangsa lain melihat segala sesuatu dari sudut materialism, tetapi kita selalu melibatkan perasaan, kasih sayang, rasa hiba pada orang lain, membantu bukan pamrih, saat memberi tidak ada alpa. Itu ciri bangsa yang memiliki hati nurani dan sampai sekrang masih kita miliki, sehingga wajar disebut the earth of mankind (Buminya para manusia) dalam novel pertama Pramoedya Ananta Toer.
5. Generasi muda.
Negara manapun membutuhkan generasi muda, pemuda adalah mereka yang memiliki semangat ingin maju, berubah dari hari kehari, memiliki kreativitas, the founding father bangsa ini, memanggil 10 pemuda untuk menggoncangkan dunia, artinya semangat pemuda yang tinggi itulah yang dimaksud, pemuda sangat relevan dengan ungkapan Toynbee, the creative minorities, kelompok kecil yang memiliki creativitas, jika pemuda pada bangsa hacur maka percayalah Negara itu tidak akan bertahan lama ada disebabkan generasinya yang rusak.

Oleh karena itu, saya ingin posisikan diri sebagai pemuda, dan mengatakan apa yang harus dikatakan dan dilakukan sebagai seorang pemuda. Mari kita semuanya mulai menjadi aktor bukan penonton sehingga betul-betul kita bisa mengisi kemerdekaan ini. Sehingga kita tidak masuk apa yang stero type(penamaan) Toynbee tentang sebuah Negara yang akan hilang. Sehingga kitalah the creative minorities itu. Wassalam.

Read More......

8.10.2010

PONPES DARUL FURQON NW MENGKURU HOST FAMILY

PONPES DARUL FURQON NW MENGKURU HOST FAMILY PERTUKARAN GURU INTERNATIONAL (AMERICA - INDONESIA)
Pondok Pesantren Darul Furqon NW Mengkuru bekerjasama dengan EWC ( East West Center) dalam program Patnership for school (P4S) leading change Indonesia United States. Bertujuan untuk membagun kerjasama yang kuat antara Indonesia dan U.S A dalam bidang pendidikan. Untuk Nusa Tenggara Barat PONPES Darul Furqon NW Mengkuru ditunjuk sebagai Tuan Rumah (host family) pertukaran Guru U.S A yang akan homestay selama 6 hari di PONPES Darul Furqon NW Mengkuru dari tanggal 28 Juli s.d 2 Agustus 2010. Tujuannya agar terbangun akses informasi dan sharing pengalaman tentang pendidikan di U.S.A dengan guru-guru di Pesantren sehingga saling memahami kebudayaan masing, ini merupakan cross culture understanding (CCU) antara kedua Negara.
Guru yang akan home stay di Pesantren NW Mengkuru adalah guru America yang mendapat beasiswa FullBright yaitu SARA HOUSE DAN SERENITY’S WRIGHT,keduanya adalah guru IPS. Yang mengajar di Senior High School di America tepatnya di Aregon untuk Sara, dan Di Kentucky untuk Serenity’s.
Selama di Lombok mereka akan berkunjung ke beberapa pesantren dan public school atau sekolah negeri yang ada di Lombok Timur antara lain SMKN 1 Sakra dan SMKN 1 selong, mereka akan berdiskusi dengan para siswa dan guru di masing-masing sekolah tentang kurikulum, strategi mengajar, dan budaya. Terutama di pesantren yang terkenal sebagai nafas Islam untuk Indonesia.
Sebab selama ini yang banyak stereo type yang mereka dengar baik di media massa, elektronik dan sebagainya bahwa Islam di Indonesia adalah Teroris (ektrim) hal itulah yang mengugah curiosity east west center (EWC) untuk Asipasific untuk mengetahui lebih jauh terkait dengan stereo type di kantong-kantong Islam yaitu pesantren.

Tetapi ternyata, mereka menemukan sesuatu yang kontradiksi dari pemberitaan media massa selama ini di negaranya. Mereka menemukan Islam di Indonesia sangat ramah, friendly dan menyambut mereka dengan baik di pesantren-pesantren sungguh ini diluar bayangan mereka, ungkap Namji steinneman Drektur EWC Asiapacific untuk program pertukaran guru international.
Guru America akan tinggal di Indonesia selama satu bulan yang terpencar di beberapa wilayah di Indonesia, dari Aceh, Ambon, Bali, dan Lombok dimasing-masing daerah mereka akan tinggal selama 6 hari.
Sedangkan Sara dan Serenitys Lombok adalah kunjungan terakhir mereka dan host familynya adalah pondok pesantren Darul furqon NW Mengkuru, dimana mereka akan tinggal dirumah guru yang mengajar di Pesantren tentu yang guru yang bisa bahasa Inggris.
Selama tinggal di pesantren Sara dan Serenitys telah berdiskusi banyak dengan para guru dan siswa di Pesantren mereka ikut mengajar. Mereka mengikuti kelas bahasa Arab, Nahu saraf, dan Sosialogi, melihat para Guru mengajar.


Read More......

NTB BEGENDANG DI BUKIT TINGGI


(Tiga Duta Pariwisata NTB Menunjukkan Aksinya) .

Pelaksanaan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona 2010 dan dalam rangka mendukung suksesnya Visit Lombok–Sumbawa 2010, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melaksanakan rangkain kegiatan yang salah satunya adalah temu karya Pokdarwis. Kegiatan ini telah menghasilkan peserta terbaik untuk mewakili NTB di kancah Nasional peserta yang menjadi duta tersebut adalah : Lalu Nurul Yaqin, Pokdarwis Bajang Tulensasak Lombok Timur, Lalu Jasmawadirta, Pokdarwis Agung Andika Lombok Tengah, dan Rizal, pokdarwis Kembang Desa (Lombok Timur). Ketiga duta NTB tersebut akan mengikuti peresmian gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona pada pentas seni tradisional daerah dalam kampanye sadar wisata Nasional di Bukit Tinggi Sumatera Barat tanggal 16 Juli 2010.

NTB begendang di bukit tinggi, sungguh penampilan yang memukau penonton baik penduduk setempat maupun peserta dari daerah lainnya. dari banyak peserta, hanya NTB yang menampilkan seni tradisional daerahnya disamping mengikuti seambruk kegiatan lainnya, banyak orang mengira Kontingen NTB berasal dari Bali, karena memang sangat mirip tetapi penampilannya tidak sama karena membawa ciri khas Lombok bukan yang lainnya.

Ikut juga pada saat itu, Drs. Nunung Trianingsih, MM. Kabid Kebudayaan Dinas BUDPAR NTB, Dra.Hartati Kasi Kebudayaan. Dan Lalu Ari Bardiansah.



Read More......

5.14.2010

NW Pancor-Anjani Islah


PRAYA—Dua kubu di organisasi Nahdlatul Wathan (NW), Pancor dan Anjani, kini bersatu lagi. Tidak ada sekat lagi antardua belah pihak yang sempat berpisah itu. Momen bersatunya NW Pancor dan Anjani, berlangsung di Lapangan Umum Muhajirin, Praya, kemarin sore.
Bersatunya dua keluarga besar keturunan Almagfurullah Maulana Syekh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid dikemas dalam acara silaturahmi dan Syafa’atul Qubro yang digagas pemuda NW bersatu.
Hadir dalam kesempatan ini, putra Ummi Hj Siti Rauhun, HM Syamsul Luthfi. Sedangkan Ummi Hj Siti Raehanun ZAM diwakili putranya TGHL Gde Sakti. Sementara dua ummi berhalangan hadir karena satu dan lain hal. Demikian halnya dengan TGH M Zainul Majdi maupun TGHL Gde At Tsani.
Pantauan Lombok Post, silaturahmi akbar ini dihadiri puluhan tuan guru NW Anjani dan NW Pancor, pengurus besar dua belah pihak, jamaah organisasi NW Anjani dan Pancor, serta pihak terkait lainnya.
Beberapa tokoh NW Pancor yang hadir di antaranya, Dr Mawardi, TGH Mahmud, TGH Faisal, TGH Mursidin Zuhdi, TGH Tahir Azhari, TGH Ahmad Said, dan tuan guru lainnya. Sedangkan tokoh NW Anjani di antaranya, TGH Muhamad Yasin, TGH Habib Tantawi, TGH Mustamin Hafifi, TGH Zaenal Arifin, TGH Hilmi Najamudin, TGH M Burhanudin, TGH Mashur Rajab, dan sejumlah tuan guru lainnya.
Bersatunya NW Anjani dan Pancor ditandai dengan sambutan bersama yang disampaikan oleh HM Syamsul Luthfi dan TGHL Gde Sakti di panggung utama.
HM Syamsul Luthfi, membuka sambutannya dengan mengucap rasa syukur atas apa yang terjadi di Lapangan Umum Muhajirin Praya itu. ‘’Cucu-cucu Almagfurullah Maulana Syekh berkumpul di sini untuk merajut kebersamaan,’’ ujarnya.
Praya merupakan salah satu tempat bersejarah bagi organisasi NW. Tahun 2001, perpecahan di organisasi NW terjadi di Praya. Kini, organisasi NW kembali bersatu di Praya pula.
Kepada keluarga besar Ummi Hj Siti Raehanun dan jamaah organisasi NW, Syamsul Luthfi menyampaikan salam ibunda tercintanya Ummi Hj Siti Rauhun. Persatuan dan kebersamaan di dalam organisasi NW, merupakan salah satu cara membalas jasa dan meneruskan cita-cita perjuangan pendiri NW, Almagfurullah Maulana Syekh.
‘’Yang lalu biarkan berlalu. Rangkai kebersamaan untuk kesuksesan pada masa yang akan datang,’’ ajak pria yang juga Wakil Bupati Lombok Timur itu.
Dikatakan, perjuangan NW ke depan cukup berat. Karena itu, organisasi NW bersama seluruh pengurus dan jamaahnya butuh kebersamaan. Konsep yang dijalankan adalah berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
Momen di Lapangan Umum Muhajirin itu sekaligus menepis sejumlah opini yang mengatakan tidak mungkin dua NW bersatu lagi. ‘’Tolong sosialisasikan kepada jamaah yang tidak hadir. Sudah tidak ada perpecahan lagi di tubuh NW,’’ pintanya.
Pada kesempatan itu, Luthfi sempat menyinggung pencalonan salah satu cucu Almagfurullah Maulana Syekh sebagai Bupati Loteng. Ia mengajak seluruh jamaah NW untuk mendukung demi kemajuan Loteng di masa yang akan datang. ‘’Mari perkuat barisan untuk meraih kemenangan. Mengerti maksud saya,’’ serunya.
Sementara itu, TGHL Gde Sakti tidak terlalu banyak memberikan sambutan. Pria yang tercatat sebagai salah satu Calon Bupati Loteng tersebut mengatakan, kebersamaan sangat indah. Kebersamaan merupakan rahmat dari Allah SWT.
Sama seperti Luthfi, Gde Sakti juga menyampaikan salam ibunda tercintanya kepada keluarga besar Ummi Hj Siti Rauhun dan jamaah NW lainnya. ‘’Tidak ada yang pantas diucapkan selain bersatu dan rapatkan barisan,’’ katanya.
Karena sudah tidak ada kubu-kubuan lagi di NW, Gde Sakti meminta semua jamaah dan pengurus NW untuk bersatu. Organisasi yang didirikan Almagfurullah Maulana Syekh tersebut akan semakin kokoh jika tidak ada lagi perbedaan di dalamnya. ‘’Kalau kami besopok (bersatu, Red) maka jamaah juga harus besopok,’’ ajaknya.
Pantauan Lombok Post, sejumlah jamaah NW tampak mengusap air mata ketika mendengar sambutan bersama HM Samsul Luthfi dan TGHL Gde Sakti.
Sementara itu, pengurus PB NW DR Mawardi Amri mengatakan, ini merupakan momen bersejarah. Semalam sebelum islah di Lapangan Umum Muhajirin, Mawardi Amri ditelepon oleh Ummi Hj Rauhun. ‘’Beliau (Ummi Hj Siti Rauhun, Red) berkata, sampaikan salam saya kepada Ummi Hj Siti Raehanun,’’ paparnya.
Mendapat telepon seperti itu, Mawardi terkejut. Ia lantas menghubungi sejumlah tokoh NW lainnya untuk menginformasikan kabar baik itu. Tidak lama kemudian, Amri bertolak ke Anjani untuk menyampaikan salam Ummi Rauhun ke Ummi Raehanun.
Setibanya di Anjani, Amri ditanya apakah salam yang ia bawa benar adanya. Untuk membuktikan kebenaran salam tersebut, Amri diminta memfasilitasi perbincangan antara Ummi Hj Siti Raehanun dan Ummi Hj Rauhun via ponsel. Perbincangan dua putri Almagfurullah Maulana Syekh akhirnya terjadi.
‘’Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan melihat beliau tampil bersamaan di hadapan publik,’’ terangnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda NW Bersatu selaku penggagas islah di tubuh NW, Himni Amin, mengatakan, acara Silaturahmi dan Syafa’atul Qubro sudah dikonsep sejak tiga bulan lalu. ‘’Gagasan besar pemuda NW akhirnya terwujud. Kami sangat bersyukur atas hal itu,’’ katanya.
Keluarga besar NW memiliki cita-cita tulus untuk eksistensi organisasi ini ke depan. Jamaah NW tidak akan pernah membeda-bedakan anak, cucu dan keturunan Almagfurullah Maulana Syekh. Organisasi NW hanya satu, yakni yang didirikan oleh Maulana Syekh.
Himni mengatakan, terselenggaranya acara tersebut dipicu oleh rasa kerinduan yang teramat dalam akibat “perpisahan” yang sudah terjadi cukup lama. “Acara ini tidak ada maksud apa-apa, kecuali untuk menyatukan kembali warga NW,” tandasnya.
Lebih jauh dikatakan, keharusan bagi warga NW adalah mempersatukan kedua orang tua (Hj Umi Rauhun dan Hj Umi Raehanun) yang sudah lama “berjauhan”. Warga NW tidak boleh tebang pilih dengan membuang salah satunya. “Wajib hukumnya kita mencintai kedua Ummi kita,” tegasnya. (aji/cr-rzq)

Read More......

5.13.2010

AKhirnya Basyir Pulang..!!

(Oleh Roma Hidayat)
Seorang Aktivis LSM, yang sudah bergeliat banyak untuk bangsanya, bangsa sasak, beliau lebih memelih jadi pekerja sosial ketimbang duduk di birokrasi, gerakan-gerakannya selama ini tealh banyak memberikan andil untuk Lombok Timur, Roma Hidayat pekerja tanpa mencari tanda jasa.
" yaqin"

Basyir (30 tahun) ini bukan yang dikenal orang sebagai Ustadz dari Ngruki . Dia adalah teman sepermainan saya waktu usia 10 tahun dulu. Dia lebih tua 1 tahun dari saya. Setelah 20 tahun pergi, akhirnya, awal Nopember 2006 yang lalu Basyir Pulang Ke Desaku. Sebuah Desa tertinggal, Desa Lepak, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Saya Pernah berkelahi dengannya dipinggir kolam dekat Pasar, yang kini berubah menjadi Rumah karena sesuatu yang saya lupa sebabnya, dulu sebelum ia Pergi ke Malaysia . Ketika itu, saya masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar.. Di Perkebunan Pasir Logok-Malaysia, dia ditolak oleh taoke, karena masih terlalu kecil untuk bekerja(saat itu usia Basyir 13 th). Untuk Survive, Basyir menjadi tukang cuci bagi Buruh Perkebunan lainnya dengan upah berupa, gratis makan dan minum. Basyir kecil juga sempat mengecap kehidupan Balak kepulauan Riau setelah sebelumnya ditangkap, dipenjara lalu dibuang ke tempat penebangan liar itu oleh Polisi Diraja Malaysia .
Meski Banyak yang seperti Basyir di Kampungku, pergi puluhan tahun ke Malaysia , tak tentu rimba, keberadaannyapun sudah tak banyak dipersoalkan orang, kecuali oleh kerabatnya. Kepulangan Basyir menjadi buah bibir orang Kampung. Semua sudut kampong, bicara tentangnya. Terutama mereka yang kenal dan tahu Basyir, tahu kisah masa kecilnya. Bahkan hari ke-2 kepulangannya, Sehabis Sholat Jum’at, ia secara khusus diminta untuk berbicara di depan jam’ah di Mesjid Al Manar, Mesjid Kampung. Memulai sambutannya setelah puluhan tahun ia menghilang, “saye mohon maaf, tak boleh cakap Indon, ataupun Bahase Sasak (Bahasa Ibunya, Bahasa Lokal)…Untuk adik-adik, Perkenalkan Nama Saye Basyir, orang kampong sini”…Ungkap Basyir. Sesekali ia mengutip dan berbicara dalam bahasa Inggris dengan fasih. Dan sambil Basyir melanjutkan Sambutannya, Orang-orang yang tak mengenalnya (terutama mereka yang berusia dibahwah 30 tahun), tak tahan untuk bertanya pada sesiapa saja yang dianggap kenal dengan Basyir, siapa dia sebenarnya.
Meski peristiwa perkelahian tempo dulu di pinggir kolam itu adalah interaksi terkahir saya dengan Basyir. Tak sedikitpun dendam yang tersisa ketika saya berjumpa kembali setelah dewasa kini. 20 Tahun kami berpisah. Gaya Bicara, wawasannya, pengalaman-pengalam annya, pandangannya terhadap Politik Nasional dan Internasional membuatku kagum padanya. Karena Ia tak tamat SD, hanya sampai kelas 4 saja, dan masa kecilnya adalah kumpulan duka mencari kasih sayang orang tua. Sebuah masa kecil yang akhirnya mendorong ia untuk mengembara sampai ke negeri Seberang (dan baru setelah 20 tahun, ketika bertemu dengannku, Basyir tahu yang dilakukannya itu adalah Migrasi Undoccumented dariku). Dan menurutku, semua orang harus belajar pada Basyir, bagaimana tumbuh menjadi manusia yang bijak, meski datang dari masa kecil yang lebih merupakan potret penyiksaan terhadap anak, penuh dengan pukulan-pukulan. “Dulu ketika masih kecil, hampir semua orang yang saya sebut sebagai Bapak, Paman, bibik, kakek dan kerabat lainnya pernah memukul saya” tutur Basyir. Saya tak tahu sebabnya, mungkin saya nakal atau mereka mau mendidik saya, lanjutnya.
Saya masih faham Bahasa sasak, tapi tak boleh ucapkannya, sergah Basyir pada sebuah siang, ketika saya mengajaknya ke rumah. Kekagumanku makin bertambah ketika ia mengeluarkan sebuah ID card (Kartu Tanda Penduduk, KTP) Malaysia . Rupanya dia telah menjadi warga Malaysia (sayapun, entah karena apa, tidak memberitahunya, aturan hokum di Indonesia yang mengatur soal kewarganegaraan) . Saya terhipnotis, sesekali menyeka air mata, mendengar tuturnya. Ceritapun mengalir dalam bahasa Melayu, Bagaimana Pengembaraan Basyir kecil yang terobsesi untuk mencari sosok Ibu sampai ke Malaysia . Satu kalimat yang sangat menyentuh perasaanku sebagai Manusia adalah cerita menjelang hari-hari ia memutuskan untuk ikut rombongan perahu kayu mengembara ke Malaysia . ketika saya ingin lari dan sembunyi, mencari keamananan dan kenyamanan, dari cubitan, pukulan rotan, jeweran di telinga, jambakan di rambut, makian serta himpunan sumpah serapah dari Bapak dan keluarga Bapakku, saya lari dari rumah mencari kasih sayang ibu, tapi setelah bertemu Ibu, saya berfikir, bahwa apa ini ibu saya atau saya mungkin bukan anak dari Ibu ini, karena hal yang sama saya dapatkan disana. Tapi mungkin itu psikologi orang yang bercerai, jawab Basyir Sendiri mencoba menerka apa yang sesungguhnya terjadi dulu padanya.
Sayapun larut dalam kenangan tentang Basyir kecil. Semua orang di Kampungku dulu, tahun 80-an, menjadikan Basyir sebagai refresensi untuk “mendidik” anaknya. Apa kamu mau seperti Basyir ???. Pernah, ketika kami asyik bermain perang-perangan di kebun pinggiran Desa, Bapaknya datang membawa rotan dan menyeret dia didepan kami, sepanjang jalan Basyir dipukuli, tapi Basyir tak menangis (setelah saya bertemu kembali 20 tahun kemudian, baru saya tahu kenapa ia tak menangis, Tangisan saya tak ada gunanya, bahkan akan memperkeras pukulan rotan itu dibadan saya, untuk itu saya hanya memusatkan fikiran pada Bidadari di Sorga sebagai ibu saya tuturnya). Pernah juga, Basyir jadi tontonan kami, anak-anak kampong, dari pagi sampai waktu Ashar, Basyir diikat berdiri, kaki dan tangannya diikat, dan lehernya diikatkan ke tiang yang melintang menyangga atap rumah (Lampen, sasak) dengan tali plastic berdiameter 10 mm warna biru yang biasa dipakai untuk mengikat Sapi waktu digembala, dan kenangan lain tentang Basyir yang dicambuk.
Terlalu banyak alasan untuk memukul Basyir kecil oleh bapaknya, tidak mencabit rumput, tidak mencari kayu baker, terlambat mengandangkan kambing, terlambat pergi mengaji, nakal, rakus. Tapi saya tak dendam ataupun sakit hati, saya hanya berharap tidak ada anak, apalagi anak saya mengalami hal yang demikian, tekadnya. PAda tanggal 25 Nopember kemarin, Basyir “pulang” lagi ke Negeri Jiran. saya tak tahu apa yang mau saya kerjakan di Sini, saya tak ada lahan, tak ada keterampilan, Ringgit yang saya bawapun tak banyak, setakat harga tiket round trip, katanya. Sempat ia berkonsultasi dengan saya masalah hokum warisan. Tanah yang mestinya menjadi warisan Ibunya dikuasai seluruhnya oleh Pamannya (Adik Pria dari Ibunya yang bernama Nurman). Kakeknya telah meninggal, ibunya adalah anak sulung dari 4 bersaudara (3 perempuan dan 1 pria). NAmun semua warisan dikuasai oleh sang Paman, karena dalam adat Sasak, Perempuan Bergantung pada pria. Jika Saudara Prianya menghendaki, maka ia akan diberi bagian warisan, dan sebaliknya. Saya beritahu Basyir, bahwa Indonesia punya hokum soal warisan tersebut dan ia dapat memperoleh hak berupa tanah dari bagian Ibunya. Awalnya ia bersemangat, tapi setelah saya katakan bahwa proses hokum Indonesia soal warisan tadi bisa memakan waktu sepuluh tahun dan dengan biaya tinggi jika kita masuk ke Pengadilan. Ia akhirnya memutuskan untuk mengikhlaskannya, mungkin hidup saya memang di Malaysia ungkapnya. Tapi kali ini tak seperti kepergiannya pada tahun 1987 yang lampau, kini ia pergi sendiri memakai Pesawat Terbang Via Bandara Selaparang dalam sosok Pria Dewasa yang memegang dua kewarganegaraan, jelas alamat yang dituju, yaitu orang tua angkatnya di Malaysia sana.
Sebelum ia pergi, Basyir meninggalkan pesan pada saya, 1) jika engkau hendak menulis kisah Basyir, maka tuliskan itu dalam bentuk gaya bertutur Aku, 2) Suatu masa nanti saya akan balik Kampung lagi. Nah, tulisan kisah Basyir sedang saya garap, dan yang kini sedang anda baca adalah prolog dari kisah itu.
Seperti yang dituturkan Basyir…

Read More......

4.27.2010

Kelulusan UN SMA di NTB Capai 80 Persen


Sun, 04/25/2010 - 19:18 — Ozie
Berita
pendidikanMataram (Global FM Lombok)

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM, mengutarakan, tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di NTB mencapai 80, 54 persen. Jika dibandingkan tahun 2008 lalu, tingkat kelulusan UN SMA di NTB mencapai 84, 84 persen. Sementara, tingkat kelulusan UN SMK mencapai 48, 30 persen. Bagi peserta UN tingkat SMA/MA dan SMK yang tidak lulus pada UN utama, akan diberikan kesempatan mengikuti UN ulang.
” Tidak semua mata pelajaran (Mapel) yang akan diujikan pada UN ulang, karena yang diujikan hanya mapel yang tidak lulus saja. ” jelas Drs. H. L. Syafi’i, MM, kepada wartawan, saat menggelar press confrense di ruang kerjanya, Minggu (25/4).

Syafi’i menyebutkan, dari 46.480 siswa yang mengikuti UN utama, sebanyak 37.594 orang dinyatakan lulus dan sisanya 9.086 orang tidak lulus. Jika dibandingkan tahun 2008 lalu, dari total peserta 45.233 siswa, sebanyak 38.376 siswa dinyatakan lulus dan 6.857 siswa tidak lulus. Sementara, UN utama bagi SMK dari total peserta 11.266 siswa, sebanyak 5.422 siswa dinyatakan lulus dan 5.844 siswa tidak lulus. Melihat angka itu lanjut Syafi’i, tingkat kelulusan NTB termasuk diatas standar nasional.

Syafi’i menegaskan, data detail kelulusan siswa baik tingkat kabupaten/kota dan mata pelajaran UN yang tidak lulus bagi siswa akan diumumkan pada hari senin (26/4). Artinya, data kelulusan yang disajikan saat ini, masih bersifat umum. Tugas Dikpora NTB selanjutnya, yakni akan melakukan UN ulang bagi siswa yang belum dinyatakan lulus pada UN utama.

” Bagi siswa yang belum lulus pada UN utama ini, tidak perlu khwatir dan sedih, karena seluruh siswa dipastikan akan lulus hingga 100 persen, jika pada UN ulang berhasil. Terlebih, siswa SMA/MA yang tidak lulus UN utama hanya 20 persen dan SMK 52 persen. ” pinta Syafi’i.

Dalam kesempatan itu, Syafi’i meminta agar para siswa dapat mengedepankan kejujuran dalam melaksanakan UN ulang nanti. Sebab, tidak ada yang perlu ditakutkan pada UN ulang yang hanya mengujikan mapel yang tidak lulus saja. Pihak percetakan UN juga diminta agar kualitas soal UN dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Jangan sampai ada lagi soal yang tertukar, buram dan kosong pada UN ulang nanti. (ozi)

Read More......

4.13.2010

Pentas Teater Keliling 3 kota Lotim, Loteng dan Kota Mataram,


Sekolah Menengah Kejuruan,(SMK Negeri 1 Selong) terus mengembangka bakat dan minat peserta didik dengan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler salah satunya Seni Teater.
Kegiatan Seni teater di SMKN 1 Selong, terus mengalami kemajuan, dibuktikan dengan pentas keliling 3 kota Lotim, Loteng, Kota Mataram yang dimulai dari pementasan perdana di Aula IAIN Mataram pada malam minggu tanggal 10 April 2010. Lakon yang dipentaskan adalah lakon CALIGULA karya, Albert Camus.
Menurut Pembina Seni Teater SMKN 1 Selong. L.A. Yaqin sekaligus sutradara tim produksi pentas tahun ini, bahwa lakon CALIGULA, adalah drama filosofis yang ditulis Camus karena keprihatinannya pada situasi Perancis pada saat itu. Caligula adalah seorang pangeran yang menjadi sadar setelah kematian Drusila, adik sekaligus kekasihnya, bahwa dunia ini tidak memuaskan (!)
Akhirnya ia sadar bahwa kebebasannya selama ini bukanlah kebebasan yang benar. Dia menentang persahabatan dan cinta, solidaritas, kebaikan dan kejahatan. Dia selalu memaksa orang lain untuk bersikap logis. Ia sangat destruktif! Orang tidak dapat menghancurkan sesuatu tanpa menghancurkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, Caligula mengosongkan dunia sekelilingnya dan berpegang teguh pada logikanya sendiri.
Caligula adalah kisah seorang petinggi negara yang dibunuh oleh kekasih simapanannya, Casonia demi mempertahankan kodrat seorang wanita, walaupun Casonia mencintainya begitu dalam. Inilah kisah tentang kesalahan paling manusiawi sekaligus paling tragis. Caligula beranggapan bahwa orang tidak akan bebas tanpa mengorbankan dirinya sendiri . sedangkan Casonia harus membunuh untuk perjuangan dirinya dan kaum hawa yang lain..(!)
Dengan para Pemain : Jihad Bomb2. Ira, Fian, Lili, Nana. Ely Crew Panggung : Bagus, Zandi, Instrument Musik : Hamzanyani,
Menurut L.A Yaqin pementasan ini dihajatkan untuk mengembleng mental dan membuktikan mereka memiliki bakat yang terpendam yang harus ditunjukkan disamping itu teater mengajarkan suatu tim yang solid dan tingkat disiplin yang sangat tinggi, sebab jika salah satu dari aktor yang melakukan kekeliruan akan berakibat patal pada totalitas pertunjukan.
Pementasan dalam lakon Caligula ini, berbeda dengan pementasan biasanya karena pementasan kali ini mengambil style pementasan ala Turki, menggunakan banyak teaterikal dan gesture-gesture.
Kepala sekolah SMKN 1 selong sangat mendukung segala bentuk kegiatan siswa-siswi terutama pada kegiatan pentas tahun ini dan disekolah-sekolah juga sangat penting ada kegiatan seni teater untuk mengasah kearoganan menjadi kelembutan, kelembutan menjadi kasih sayang,dan saling pengertian, “ Pablo Picasso mampu mengilhami dunia dengan lukisannya” kenapa tidak kemudian Seni teater mampu menjadi ruang ekpresi untuk mengembangkan bakat dan minat mereka di sekolah. ungkap L.A. yaqin.




Read More......

3.30.2010

Terseher antara Desa Sugian dan Obel-Obel

Hari Senin merupakan hari pertama pelaksanaan UN untuk tingkat SMP/MTs.pada pelaksanaan UN tahun ini, aku mendapatkan tugas daru Universitas Gunung Rinjani menjadi Tim Pemantau Independen (TPI E) di SMP 4 Sambelia kecamatan sambelia.

Sungguh aku terseher hari itu..!

persis selesai solat subuh, aku langsung memanaskan sepeda motor perjuangan ku yang aku pakai sejak kuliah sampai sekarang.setelah mandi dan sholat langsung berangkat ketujuan yaitu SMP 4 Sambelia sebagai lokasi aku menjadi tim pemantau.

Perjalanan pagi yang sangat Sejuk

sejuk sekali hingga masuk kedalam sumsum tulang yang dilapis kulit yang agak tebal, aku sangat menghayati perjalanan itu, sebab terasa menusuri tepi pantai waktu di America. sebentar-bentar aku melirik jam tangan merk emporiowarmani sengaja aku lebihkan waktunya lebig 20 menit dari waktu biasa agar tidak terlambat ketempat kerja, tapi selalu merasa terlambat karena jamnya terlalu cepat.aku meliriknya sesekali, wah...aku pasti akan terlambat sekarang,,,aku sudah mulai ragu, sebab aku bukan pengendara yang baik, yang bisa melajukan motor sampai 1000 meter.aku hanya bisa 120 saja.

Akhirnya sampau juga setelah tersesat 40 kilometer dari lokasi tujuan.


Read More......

3.19.2010

Ujian Nasional Buah Semalakama

Ujian Nasional yang dilaksanakan tanggal 22 Maret di semua sekolah seluruh Indonesia di hadapi siswa yang harap-harap cemas,bagaimana tidak dari hasil try out yang sudah dilaksankan berulangkali tetap saja siswa yang tidak lulus lebih banyak ketimbang yang lulus. yang lulus bisa dihiutung dengan jari.
coba anda fikirkan kalau ternyata hasil try out tidak lulus bagaimana ujian nasionalnya. tapi seandainya hal buruk ini terjadi nanti itu sangat wajar kalau tidak lulus. yang tidak wajar semuanya lulus,jika terjadi demikian, ada apa dengan UN? apakah hanya formalisasi pendidikan? ataukah hanya mengeruk dana dan membagi tender proyek? sangat ironi dan menyedihkan.

Nusa Tenggara Barat NTB yang akan mengejar ketinggalanya dari urutan 17 menjadi 7 bagaimana caranya?."tafsirkan sendiri dong" ini maksudnya apa, apa pembentukan tim sukses ujian nasional. kalau terjadi berulangkali di negara ini. maka mau menjadi apa anak bangsa ini. coba anda lihat bagaimana caraa belajar kelas 3 yang akan menghang adapi ujian. pelajaran yang di tekuni hanya pada 3 mata pelajaran tok. bukankah ini keluar dari eksistensi pendidikan.ada apa ini???



Read More......

3.13.2010

ZIKIR BATU

Zikir batu
Mengembang
Bagai sangkakala
Yang tak berperih,
Bagaimana zikir bisa menmbus langit
Sementara langit hati kita
Semakin gelap.
Bagaimana siraman cahaya masuk sementara kita
Tak pernah menyiram diri
Bagaiman pesan bisa kita dengar sementara
Kita tak pernah bisa berpesan untuk diri kita..
Bagaimana hakekat bisa kita tembus
Sementara syariat adalah bulan-bulanan
Bagaimana kita menembus sorganya Tuhan
Sementara kita tak pernah ciptakan sorga untuk diri kita.
Zikir batu
Mengkristal
Pada kebohongan
Wajah, kata, perbuatan

Bagaimana
Bisa menjadi embun yang tenang
sementara kita tidur dipadang sahara

zikir batu
zikir batu
zikir batu
bagai riak suara jahanam.



Selong, Dalam kelas 2 februari 2010



Read More......

3.09.2010

AKU INGIN KEMBALI JADI MAHASISWA


(Melihat aksi kalian,
darahku mendidih,
sukmaku menggeliat,
ragaku melayang)

Melihat parah mahasiswa yang berdemontrasi penuh idealis, perjuangan, untuk memerdekakan jiwanya yang merasa dikibulin oleh para elit,yang menganggap gedung DPR hanya dagelan politik. Pantas kemudian Para Mahasiswa harus menjalankan fungsi sebagai agent of change untuk perubahan.
Cermin dari demontrasi yang dilakukan adalah kebomborakan sebuah karakter building bangsa yang dilakoni oleh sebagian elit.
Ada kebenaran
Tetapi dicoba untuk dipertimbangkan
Kalau sudah dipertimbangkan
Maka kebenaran itu hanya sampai di atas meja mereka.”
Melihat aksi-aksi mereka yang membawa panji-panji sambil berorasi dengan lantang tanpa takut pada aparat yang bersenjatakan lengkap,bersepatu pantupel melawan mahasiswa yang hanya memakai sandal jepit dan bersenjatakan pulpen dan bertamengkan buku adalah bentuk kemurnian dari hati nurani mahasiswa.
Mahasiswa juga “manusia” penuh perencanaan. “Dari wacana ke aksi” itulah yang menjadi dasar mahasiswa harus turun jalan, sebab public harus tahu apa yang terjadi ditengah bangsa yang sedang dikatakan aman-aman saja.

Aku rindu menjadi mahasiswa kembali, melihat aksi mereka mengingatkan aku beberapa tahun yang silam, ketika aku tak kenal terik mentari turun jalan berorasi mengatakan kebenaran yang ku yakini, kita aku ingin kembali lagi bergabung bersama mereka ang tak pernah digaji mengontrol Negara ini.
Tanpi mereka rela berdiri berhadapan dengan penjagaan yang terlampau berlebihan, mereka para polisi yang berdiri menjaganya digaji Negara, sedangkan mahasiswa yang setiap malam berdiskusi untuk kemajuan Negara tidak mengharapkan apa-apa.
Aku rindu kembali menjadi aktivitis…
Melihat mahasiswa di Makasar bulu romaku merinding, getaran semangat hidup kembali, turun jalan sambil nyayikan dibawah tirani kususuri garis jalan ini berjuta kali turun aksi bagiku suatu langkah pasti-bagiku suatu langkah pasti.



Read More......

1.02.2010

Provokasi Awal Tahun 2010


Provokasi Awal Tahun 2010

Sejenak kita melayangkan alam maya kita pada pergantian abad, semua sunnatullah yang mesti terus terjadi, bergulir mengiringi masa-masa kita yang penuh warna, ada saat kita sebarkan aroma wangi, ada saat juga kita jalani dengan aroma tak sedap, tetapi kita selalu menolak menjadi koma, yang tertunduk lalu kita mati suri bersama janin waktu yang terus bergulir.
Tulisan ini, saya harapkan bukan sebagai sebuah pidato, sebab saya khuatir sebuah pidato hanya tinggal didinding-ding, didalam file dokumen, tanpa memberikan sebuah perubahan besar untuk pemerdekaan kita, tetapi tulisan ini lebih pada Provokasi sebab provokasi mampu mengugah nalar, membongkar tirani yang bersarang dikepala kita.
Pertanyaan terbesar diawal tahun ini adalah, Siapa Musuh Kita Yang Paling Besar ? pertanyaan inilah yang menjadi perdebatan panjang sahabat-sahabat, sehingga penulis menjadi buah semala kama untuk memilih satu opsi, dari jawaban yang bervatiasi itu ada yang mengatakan musuh kita terbesar adalah kapitalisme gelobal, yang mengatur semua kebu Tuhan wilayah tata ruang kita, apa I ya ? atau emang benar ? dan pendapat kedua mengatakan musuh kita terbesar adalah bencana alam, militerisme, penguasa yang diktator, yang terus menabuh genderang dan menari-nari didepan mata kita.
Kedua pendapat tadi, ada benarnya, tetapi penulis tidak memposisikan diri untuk mengambil salah satu dari pendapat itu..
Sehingga penulis tidak menjelaskan kedua tetapi lebih pada pikiran subjektif dari penulis, sehingga menjadi sia-sia sahabat membaca tulisan ini, karena sangat subjektip.
Tetapi penulis ingin mengatakan satu hal penting yang menjadi musuh kita terbesar hari ini, adalah diri kita sendiri, pikiran kita , yang mentirani maidset berpikir, membelengu, hingga boleh jadi telah mendarah daging dikepala kita.
Inilah musuh kita terbesar hari ini, kita kita tidak tahu apa yang kita mau, gamang, dan tidak terorganisir.
Berbicara pada awal tahun hari ini, pertanyaan kita terbesar lagi adalah apakah kita merasakan hal yang sama seperti diatas ? atau justru jauh berbeda.jawabannya saya serahkan pada anda, sebab saya tidak punya otoritas untuk memaksa anda sepakat.




Read More......