Persoalan pergantian pejabat terus menari-nari dan menabuh gendrang di Lombok Timur Yang terkenal dengan Bumi selaparang ini. proses tersebut kadang jauh dari objektivitas, error mainset,dalam penempatan setiap pejabat. Tentu ini tidak terlepas dari atmosfir politik yang ada. (semua nahkoda para berebut kendali ( my own Language)yang seharusnya kapal ingin diselamatkan justru menabrak bongkahan es besar karena para kapten saling rebut nahkoda, tentu yang mendapatkan nahkoda itu adalah mereka yang sedang berkuasa walau sebetulnya mereka masih mentah dan amatir. tetapi memang karikatur itu yang terjadi di lombok timur
menghindari orang yang profesional, menempatkan penguasa yang rakus. kalau dilogikakan maka secara akumulatif jumlah orang rakus yang memegang jabatan lebih banyak di sini karena sangat takut pada mereka yang polos dan berani mengungkapkan kebenaran dan kekurangan apa adanya.
sehingga terjadilah kita memakai kacamata kuda melihat jauh kedepan tanpa memperhitungkan sisi yang lain. apa hanya mereka yang mempunya lombok timur? apa rakyat tidak lebih kuat dari mereka,apa rakyat hanya dinabubukkan,kemudian penguasa menempatkan pejabat bejat. lanjut......
12.18.2008
Lombok Timur Pakai kaca mata Kuda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar