1 september 2009 pojok kamar.
Ada memang yang tidak bisa dilogikakan oleh kecerdasan manapun, tidak bisa diurai oleh rumus aljabar, tidak bisa disimpulkan oleh oleh kalkulus, dan kosakata para pujangga, tapi ia bisa disimpulkan oleh sedikit kalimat, dan semua orang tidak tahu itu, sebab kalimat itu adalah orang yang merasakannya dan sedang jatuh kelubang rasa yang amat dalam, perasaan yang membuat ADAM terlampar dari langit, karena harus bertekuk lutut pada HAWA.
Adam dan Hawa adalah cermin historis dari baying-bayang yang menghampiri hampir setiap mahluk bukan hanya manusia, tapi binatang juga karena ia memiliki cinta pada sesama dan alamnya, ini benar-benar Tuhan telah mendesain semuanya sangat rapi, dan dengan perencanaan yang yang maha dahsyat.
Ketika merasakan cinta itu, sesungguhnya ia datang tanpa dipinta, ia juga tidak bisa dipaksa,ia hadir tanpa diundang karena cinta itu cahaya tidak mungkin masuk kelurung kalbu orang yang tidak memiliki cahaya maka percayalah sekecil apapun cinta itu adalah kemurnian dari perasaan hamba yang bernama manusia.
Aku mencintai bukan mengharapkan untuk dicintai, karena cinta itu polos, suci, dan ia boleh hinggap dimanapun pada palung-palung jiwa.yang meransangi setiap titik pada badan kita, mengarai di otak dan kepala kita, menari dan menabuh gendrang pada dinding mata dan bibir lalu tersenyum sendiri karena sedang menyaksikan diri yang jatuh cinta.
Cinta
Cinta
cinta
Jika aku mengatakan, “aku cinta pada mu” bukanlah kata itu tidak beralasan, dan ketika aku mengatakan,”aku rindu pada mu” bukan juga tidak beralasan,!!! karena kata itu sulit diucapkan apalagi oleh aku yang memiliki cinta yang lain pada orang lain juga, dan ia sudah terpatri dalam mahkota cinta.
Aku tahu engkau lebih dewasa dari kata yang ku ucapkan tapi, rasa tidak pernah dewasa, karena aku berbeda usia, ia hanya dewasa ketika engkau mengertinya.
Sekali lagi sulit untuk mengatakan kalau aku salah mencintaimu, karena kau memang tercipta menanti cintaku, walau aku tersadar juga sulit memilikimu, tapi, aku puas ketika aku mengatakan ini, dan kamu mengetahuinya, walau tersenyum dan mengangap ini aneh,
Barangkali, anggapan egoku, kau merasakan hal yang sama, tapi kamu tidak yakin untuk mengatakannya,mengeluarkan dan menelanjangi apa yang menjadi rasa yang kau miliki. Sebab kamu tidak yakin akan mendapatkan ku. Keyakinan itulah yang menjadi dinding antara cinta dan berjuang keras menolak cinta itu,
Aku tahu itu, sejak pertama aku mebayangkan senyum manismu penuh keraguan, aku pura-pura bodoh untuk tidak mengerti semuanya agar kau bebas berbicara apa saja tanpa kita kaitkan dengan perasaan kita yang bagai bom waktu hanya menunggu waktu untuk meledak.
Apakah salah aku mencintaimu?
Apakah salah aku mencintaimu?
Apakah salah aku mencintaimu?
Apakah salah aku mencintaimu?
Jangan dijawab..!! sebab aku ingin memberontak dari bayangan cinta membanyangi setiap bayangan tubuh dan rasa.
Bagiku ini bukan salah dan benar, sebab ini adalah jalan kemestian untuk cinta, sebab cinta tidak pernah berdiri antara agama dan suku, sebab hati tidak pernah mengajarkan dusta..!!
hati tidak pernah mengajarkan dusta..!!
hati tidak pernah mengajarkan dusta..!!
oh..Tuhan diantara dua rasa yang kau ciptakan, dan atas nama keindahan aku tak akan coba hapus cinta ini selama satu diantara keduanya belum di miliki sorganya oleh orang lain. Aku pasti berdiri disana bagai rinjani yang menjadi pasuk bumi sasak untuk menantang setiap tetes debu yang mengajak rasa untuk dusta.
Tuhan, aku tidak tahu dia, sebab aku hanya bersua dalam rasa,
10.02.2009
KETIKA TITIK MENGARAI OTAK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar