Sun, 04/25/2010 - 19:18 — Ozie
Berita pendidikanMataram (Global FM Lombok) –
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM, mengutarakan, tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di NTB mencapai 80, 54 persen. Jika dibandingkan tahun 2008 lalu, tingkat kelulusan UN SMA di NTB mencapai 84, 84 persen. Sementara, tingkat kelulusan UN SMK mencapai 48, 30 persen. Bagi peserta UN tingkat SMA/MA dan SMK yang tidak lulus pada UN utama, akan diberikan kesempatan mengikuti UN ulang.
” Tidak semua mata pelajaran (Mapel) yang akan diujikan pada UN ulang, karena yang diujikan hanya mapel yang tidak lulus saja. ” jelas Drs. H. L. Syafi’i, MM, kepada wartawan, saat menggelar press confrense di ruang kerjanya, Minggu (25/4).
Syafi’i menyebutkan, dari 46.480 siswa yang mengikuti UN utama, sebanyak 37.594 orang dinyatakan lulus dan sisanya 9.086 orang tidak lulus. Jika dibandingkan tahun 2008 lalu, dari total peserta 45.233 siswa, sebanyak 38.376 siswa dinyatakan lulus dan 6.857 siswa tidak lulus. Sementara, UN utama bagi SMK dari total peserta 11.266 siswa, sebanyak 5.422 siswa dinyatakan lulus dan 5.844 siswa tidak lulus. Melihat angka itu lanjut Syafi’i, tingkat kelulusan NTB termasuk diatas standar nasional.
Syafi’i menegaskan, data detail kelulusan siswa baik tingkat kabupaten/kota dan mata pelajaran UN yang tidak lulus bagi siswa akan diumumkan pada hari senin (26/4). Artinya, data kelulusan yang disajikan saat ini, masih bersifat umum. Tugas Dikpora NTB selanjutnya, yakni akan melakukan UN ulang bagi siswa yang belum dinyatakan lulus pada UN utama.
” Bagi siswa yang belum lulus pada UN utama ini, tidak perlu khwatir dan sedih, karena seluruh siswa dipastikan akan lulus hingga 100 persen, jika pada UN ulang berhasil. Terlebih, siswa SMA/MA yang tidak lulus UN utama hanya 20 persen dan SMK 52 persen. ” pinta Syafi’i.
Dalam kesempatan itu, Syafi’i meminta agar para siswa dapat mengedepankan kejujuran dalam melaksanakan UN ulang nanti. Sebab, tidak ada yang perlu ditakutkan pada UN ulang yang hanya mengujikan mapel yang tidak lulus saja. Pihak percetakan UN juga diminta agar kualitas soal UN dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Jangan sampai ada lagi soal yang tertukar, buram dan kosong pada UN ulang nanti. (ozi)