8.01.2008

KARIKATUR


Terlalu rumit untuk dipecahkan
Terlalu sulit untuk dibaca
Karena ia benang kusut
Yang merangkai jiwa dan pikiran
Dan tidak bisa disadari sebagai sebudah kesadaran
Tapi apakah ia akan terus seperti itu......?
Tidak,, aku.......tidak ingin.........
Tapi bagaimana kau membacanya?

Bukankah karikatur itu adalah bayanganmu?
Bukankah karikatur itu adalah refleksi dari jiwamu?
Ya......kesadaranku memang mengatakan demikian
Tapi kesadaran tak bisa membuatku bertelanjang kalau itu bukan aku dan
Karikatur itu juga masih menjadi hal misterius
Walau ia melekat dan selalu bersama bayangan ku
Karena arah angin berhembus
Ia bergandengan dengan tanganku dan mengajakku berlari kesamudra yang tak bertepi
Saat ombak menghantam, ombak tak surut
Lalu tersadar saat itu aku bukan diriku......
Lalu kemanakah aku ?
Apakah ia terhanyut dalam samudra itu sebelum ia bertepi.....?
Atau malah tak sampai pada tepian samudra itu....?
Karena ia karam lalu mati
Bisa saja terjadi demikan bukan......?
Hingga pada kematianpun.......
Karikatur belum terurai juga......



Lalu kapan masanya......?
Benarkah karikatur itu adalah diriku ?
Atau dia wujud dari orang lain?
Atau bayangan maya yang mencoba melesat.....
Pada diriku dan mencoba menjadi aku ?
Lalu aku terperangkap, terjebak dalam jejaring karikatur itu ...
Hingga membuatku lunglai dimimpi sabana
Sekali lagi........apakah dia adalah karikaturku......
Kalau ia, kenapa aku tidak mampu mengurainya....? ada apa ini ?
Atau sengaja aku ditakuti dan menakuti bayanganku ku sendiri .....
Entahlah karena kesadaran itu belum sempat bisa aku senggamai.....
Kalau memang ia itu adalah karikaturku
Aku tak ingin memaksakan hal pada orang lain untuk memahami aku...
Lalu membuat orang akan terjebak pada karikatur aku....
Cukup....aku yang menyelaminya
Dan bersenggama dengannya
Tanpa seorang tahu bahwa itu....aku
Dalam karikatur sendiri....

2
karikatur itu tak berwajah
makanya ia hadir selalu pada saat kesadaran akan diri kita datang,
ia menjelma tak pasti, kadang ia bisa datang ditempat sepi, ramai atau ditempat kelabu dan ditempat suci
karikatur itu juga hadir saat kita sedang mengalami berhadapan kegalauan yang sulit kita pecahkan
kadang juga kita sadar tak selamanya itu adalah bayangan kita
karena dia adalah kegalauan, dan kecemasan pada jiwa yang cadas dan tandus
karikatur itu juga bisa karena kecurigaan pada diri sendiri......
atau memang ia melesat ke kita karena kita tak mampu mengeja diri ....
tapi aku tak usah terlalu mengejanya...
karena bukan hanya aku yang punya karikatur ....
tetapi...
kamu dan mereka juga punya...
tapi jarang ia tersadar dan melihat karikatur itu...
barangkali kita terlalu bodoh atau kita memang sangat pintar
atau juga kita terlalu sibuk hingga kita lupa eksistensi kita...
entahlah aku tidak berani mengatakan itu benar atau salah
karena kita mempunyai cara berbeda untuk mengeja diri kita

2 komentar:

Kristina Dian Safitry mengatakan...

baca dgn perasaan kali ya..he..he..

Enhal mengatakan...

keren enh postingan tumben perhatiin..hehehe