8.29.2008

SAJAK TUNGGAL

SAJAK TUNGGAL
1
bukan pertama
tapi utama
1
bukan angka
tapi makrifat
1
bukan paling kecil

0
bukan tidak berangka
tapi
0
tak dapat dihitung dengan angka………




Read More......

8.28.2008

Apa Pendapat Anda Pada Barack Obama ..?



Banyak sekali mailist yang saya buka terkait dengan Obama, dan saya fikir Obama yang pantas menjadi nomor satu di Amerika dukungan ini berangkat dari Obama sudah mengenal Indonesia bahkan menurut kesaksian Obama sendiri di Indonesia, untuk pertama kali ia belajar bernegosiasi, berteman dengan orang-orang yang berbeda latar belakang. Indonesia adalah tempat pertama ia mempelajari fleksibilitas. Lebih jauh lagi, Indonesia adalah tempat pertama ia memahami kompleksitas dunia.apalagi Obama sudah pendidikan di Indonesia dia sudah di dua sekolah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu seorang bocah kulit hitam yang pernah mengenyam pendidikan di sana. Anak itu kini menjadi senator dan tengah berjuang menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Barack Obama. Nama itu kini melegenda. Tercatat sebagai Barry Soetoro, bocah kelahiran Honolulu, AS, 4 Agustus 1961, ini masuk kelas 1 B SD Franciscus Asisi di kawasan Menteng dalam pada 1 Januari 1968.Ketika kelas 3, dia pindah ke SDN Basuki, Jalan Basuki No. 4, Kelurahan Menteng. Sekolah tersebut kini bernama SDN Menteng 01. Sayangnya dia juga tak tuntas sekolah disana. Hanya tiga tahun.

dan seuai denga hasil konvensi partai demokrat Barack Obama telah diajukan sebagai calon presiden Partai Demokrat, menjadi warga kulit hitam pertama dalam sejarah Amerika, yang dicalonkan oleh sebuah partai besar. Bekas saingannya, Senator Hillary Clinton menyerukan pencalonan aklamasi dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat di Denver hari Rabu.
Konvensi hari Rabu juga menyatakan Senator Joseph Biden sebagai calon wakil presiden.Dalam pidato menerima pencalonan itu, Senator Biden mengatakan, kebijakan luar negeri Presiden Bush telah membuat kurang aman dan lebih terkucil. Menurutnya, Obama lebih tepat daripada Senator John McCain sebagai presiden, karena Amerika memerlukan pemimpin yang bijaksana, bukan prajurit yang baik.
Seusai pidato Biden, Obama tampil ke panggung dan menyatakan kebanggaan untuk bersama Biden dalam upaya merebut kembali Amerika. saya berharap Obama Bisa memenangkan Pemilihan nanti, sebab ini akan mempermudah saya dalam hubungan luar negeri besok ketika saya dipilih menjadi presiden Indonesia 2009. (haa..canda). dan sekarang apa pendapat anda tentang Obama..?



Read More......

8.26.2008

Siswa Mulai Berani Demo..!!


Tiba-tiba di luar kantorku terdengar ada yang orasi fikirku Mahasiswa sudah ini.ternyata setelah saya keluar saya melihat bukan mahasiswa tetapi memakai seragam abu dan putih.ternyata itu siswa-siswi SMA Wanasaba yang berjumlah ratusan datang ke dinas P D K Kab Lotim. menuntut supaya dinas P d K Mencabut jabatan kepala sekolahnya, karena mereka mengangap kepala sekolahnya tidak educated, mereka sering disumpah serapah, dibilang anjing, babi sama kepala sekolahnya, puncak kemarahan mereka kemaren ketika mereka Apel Pagi kepala sekolahnya ngomel lagi kepada siswa-siswinya dengan sumpah serapah menurut penjelasan muridnya yang temui di dinas p d k. wah apa kepala sekolahnya streess kali ya...??
wajar anak-anak marah, sebab mereka semuanya sudah melek, dan kritis, dan saya dukung pergerakan mereka hal itu juga melanggar UUPA. saya berharap guru tidak memberikan kata kasar kepada muridnya, tidak menghina, mendiskriminasikan anak-anaknya antara kaya dan miskin. Bagimana pendapat anda, apa anda mendukung siswa sudah mulai bisa demo.? apakah itu tidak sopan?.taruh aja dikomentar ya..

Read More......

8.25.2008

Puasa Tinggal Menghitung Hari,, Mana Tingkatan Kita?


Puasa mempuyai Pangrank juga untuk orang yang melaksanakanya, sekarang mari kita fikirkan kira-kira mana ya tingkatan kita.
1. Shaumul ‘Awwam
Ibadah puasa pada tingkatan ini adalah mungkin bisa daan ikatakan sebagai tingkatan yang paling rendah, karena orang yang berpuasa pada tingkatan ini hanyalah puasa yang sekedar menjaga makan dan minum serta tidak melakukan berhubungan sex dengan isteri.
2. Shaumul Khawash
Ibadah puasa pada tingkatan yang kedua ini adalah sebuah tingkatan ibadah puasa yang mungkin bisa dikatakan tingkatan yang lebih tinggi dari yang pertama tadi. Ibadah puasa pada tingkatan kedua ini mereka tidak hanya menahan diri dari makan dan minum serta hubungan sex tetapi juga menjaga anggota badannya dari berbuat maksiat. Seperti, menjaga matanya dari melihat yang dilarang agama, menjaga mulutnya dari ghibah (membicarakan kejelekan orang lain), berbohong, mengadu domba, bersumpah palsu. Kemudian menjaga kedua tangannya dari perbuatan yang kotor serta menjaga kedua kakinya berjalan ketempat-tempat maksiat, bahkan menjaga hatinya dari lupa kepada Allah SWT. Ibadah puasa pada tingkatan ini biasanya dilakukan oleh paraorang-orang yang sholih.
3. Shaumul Khawaash al-Khawash
Ibadah puasa pada tingkatan yang ketiga ini adalah sebuah tingkatan puasa yang mungkin bisa dikatakan sebagai tingkatan ibadah puasa yang paling tinggi dari yang kedua di atas. Karena, ibadah puasa pada tingkatan ini bukan hanya sekedar menahan makan dan minum serta tidak melakukan berhubungan sex dengan isteri atau sekedar menjaga anggota badannya dari berbuat maksiat lebih dari itu mereka mampu menjaga hatinya dari lupa kepada Allah, keinginan yang bersifat duniawiayah atau berfikir tentang keduniaan. Ibadah puasa pada tingkatan kali ini biasa dilakukan oleh para nabi.





Read More......

8.23.2008

Tak Lupa Aku Buka......? Pukul 5 Sore..!!

Kalau lagi dirumah, aku selalu sempat menyaksikan sinema asyik di TPI, tentang kisah-kisah tauladan, bagiku itu adalah pengajian rutin , film lebih cepat dicerna, dengan ilustrasi yang menarik, terkadang menjadi inspirasi untuk selalu menjadi lebih baik, terkadang teman-teman saya mengangap apa yang saya tonton kolot, tapi tidak apalah...bagi saya menonton hal seperti itu membuat kita lebih mahhabah pada hal yang baik,, ketimbang sinetron yang hanya mengandalkan trens-trens yang kosong, glamor dan lain-lain.sampai hal ini saya posting ingin mengajak menonton sesuatu yang membuat kita bertambah lebih baik. metode dakwah melalui televisi memang sangat ampuh, tetapi tidak banyak televisi yang menampilkan hal seperti itu dengan alasan trens pasar...ada betulnya juga sih..hai,,,.kemaren saya nonton film yang berjudul Tukang Bubur Naik Haji jam Tayang : Jumat, 22 Agustus 2008, Pukul 15.30 WIB. Produksi : Sinemart. Pemain : Mat Solar, Nani Wijaya, Hana Hasyim
ceritanya beginin...
”Sulam, Sulam, Sulam.. !! Emak ingin naik haji”, teriak Emak ketika meminta naik haji pada anaknya Sulam. Terlebih lagi, setelah Emak melihat betapa tetangganya yang naik haji semuanya berubah. Menurutnya secara fisik dan mental, setelah naik haji mereka benar-benar berubah.

Mendengar keinginan sang ibu, Sulam hanya bisa bilang ”Insya Allah”. Maklum untuk naik haji butuh biaya besar, sedangkan Ia hanya penjual bubur ayam keliling. Itu sebabnya, semua tetangga yang mendengar keinginan Emak tersenyum sinis. Mereka menyepelekan kemampuan ekonomi Sulam. Mereka yakin Sulam tidak akan mampu memberangkatkan emaknya untuk pergi haji. Bahkan tetangga yang baru naik haji berani taruhan, Sulam tidak akan bisa menyamai statusnya sebagai keturunan haji di kampung itu.

Keinginan Emak naik haji akhirnya menjadi olok-olok warga kampung. Sulam dan istrinya hanya bisa pasrah. Tapi satu hal, Sulam mencoba menabung, ia sisihkan pengahasilan sebagai penjual bubur ayam di bank. Sedikit demi sedikit, yang pastinya butuh waktu sangat lama untuk bisa memberangkatkan Emaknya naik haji.

Olok-olok, sinisme dan cemoohan warga kampung semakin menghebat. Mereka bahkan sampai bergosip, Sulam akan menjual rumahnya demi memberangkatkan emaknya naik haji. Kalau tidak, Sulam akan meminta pinjaman ke bank untuk mendapatkan ongkos naik haji. Dan puncaknya adalah kehadiran seorang pegawai bank ke rumah Sulam. Warga mengira, rumah Sulam akan disita. Sulam dipanggil menghadap pihak bank.

Di bank, Sulam tidak bisa menguasai emosinya. Ia lunglai ketika pegawai bank mengatakan ia sebagai nasabah memenangkan hadiah mobil mewah. Bila diuangkan, hadiah Sulam sanggup memberangkatkan pergi haji tetangga-tetangganya. Namun ketika, Sulam pulang dalam keadaan lunglai, Emak dan istrinya malah mengira Sulam stress dan jiwanya tertekan. Emak memilih tidak memaksa Sulam memberangkatkan haji dirinya. Lho…!tapi ternyata sulam ingin mengajak sekeluarga naik haji...ALloh Akbar.. ternya setiap doa alloh sellau mendengar sehingga sulam dikasi rezeki minhaisu layah tasif


Read More......

8.16.2008

Bikin Duit Dengan Banner..!


coba yok kita buktikan, apa betul layanan ini dapat menambah uang saku kita, coba aja daftar disini. http://greenhorse.com syaratnya harus punya sepuluh donwline jadi setelah daftar lewat sini, suruh temanmu lagi coba,,ok..



Read More......

8.15.2008

Besok Tanggal 17 an..::!


Banyak anak bertanya di daerahku..Kapan kita tujuh belasan kak? bahkan ada yang bilang tanggal berapa kita tujuh belas kak,? kita kan mau kelapangan..? ini kadnag membuat saya tersenyum , dan saya jawab dengan renyah " ya tanggal tujuh belas" ini memang pertayaan polos dari mereka,, hanya ada yang juga bertanya kadang sengaja mau buat guyonan.saya teringat ketika masih kecil, satu minggu sebelum acara tujuh belasan saya memimpikan siang dan malam pagi 17 an itu. betapa girangnya saya, walau saya gak paham tentang nasionalisme, tentang patriotisme, dan semua isme2 itu. yang penting bisa datang kelapangan bawa uang dua puluh ribu, beli mainan+bakso dan langsung pulang. apa yang saya dapat dilapangan tempat orang apel bendera?.saya ingat betul sampai sekarang,hanya sebuah kegirangan, ceria tanpa tahu maksud dan tidak ada yang menceritakn sesuatu yang berkaitan tentang kemerdekaan disekolah ku sebelum acar tujuh belasan itu,alangkah indahnya dam membuat anak-anak paham sebelum 17 an sekolah membedah tirai 17 an itu sehingga anak-anak tidak datang kelapangan dengan jiwa kosong tentang hari itu, itu tidak hanya ada disekolah didesaku juga itu dianggap sebagai hal rutinitas saja beralih tempat makan dari rumah kelapanagn.!!(karena biasa orang desa bawa makanan kelapanagan)tidak ada dalam kepala (mainset) bahwa hari itu, hari yang sakral bagi Indonesia.!lalu bagaiman caranya kita membuat hal formalitas seperti apel Bendera dan masyarakat bisa menghujami dan memberikan pencerahan pelaksaan itu..?

Besok kita 17 an Bukan?..ini hal biasa dah kita lakukan setiap tahun, tetapi kita masih tiddak jauh beda untuk terus bisa merdeka dari beban, hutang yang menjera,,yang paling penting pencerdasan ke rakyat. agar tidak memahami 17 an hanya rutinitas semata..perlu semacam kurikulum agar rakyat juga paham tentang peringatan yang kita selalu peringati setiap tahun.berikan pencerahan itu kepada rakyat.!

Read More......

8.11.2008

ADAT DAUR HIDUP DALAM KEARIFAN LOKAL BUDAYA SASAK UNTUK PENGARUS UTAMAAN HAK ANAK DAN PARTISIPASI ANAK


Oleh : H. Jalauddin Arzaki.
(pada waktu pelatihan penagrusutamaan hak anak dan partisipasi dalam persfektif budaya local "mainstreaming Children Right and children partisipation" di Jayakarta hotel)
Pitue :

Inaq Amaq semeton jari
Inget-inget leq dunie pacau ngaji sanget-sanget

Ite sine maraq misal leq segare
Pelih entan piriq layar kesengsare

Ite Sine maraq misal belabu jukung
Pelih entan tumpah belah bejerungkung


I. Kearifan Lokal (Local Wisdom) dari komunitas Sasak dalam mengajar dan mendidik anak dimulai saat pra lahir atau pre natal sampai anak mencapai umur dewasa sampai memasuki rumah tangga. Budaya lokal Sasak seperti ini dilakukan secara turun temurun dan diaplikasikan sesuai dengan tuntutan kepercayaan lokal masyarakat sasak.
II. Pengarus utamaan hak dan partisipasi anak akan menjadi berbeda ketika orang sasak pra Islam mengadakan upacara adat dibanding dengan adat yang berlaku setelah menjadi pemeluk Islam. Dalam mendudukkan adat budaya ( ngelinggihan adat) orang-orang sasak sangat tertib dalam melakukannya dalam suatu proses yang disebut “lindi adat”.
III. Secara berurutan berdasarkan lindi adat (runut proses adat) upacara daur hidup berkaitan dengan pengarus utamaan hak anak dimulai dari : Adat Pre natal dan adat paska natal. Secara runut dapat dikemukakan sebagai berikut :

A. Adat daur hidup Pre-Natal : Semasa anak dalam kandungan seorang ibu, banyak sekali larangan-larangan yang sifatnya psikologi educative yang dilakukan secara spiritual dan moral agama diberlakukan terhadap seorang ibu yang mengandung anaknya dan juga petunjuk larangan atau anjuran yang diberlakukan bagi seorang ayah. Seorang ibu dan Bapak semasa kehamilan dipanggil Amaq dan Inaq Tebon ( Tebon; Panjang rambut) dimana calon kedua orang tua itu dipantangkan untuk mencukur rambutnya ( dibiarkan gondrong bagi calon ayah) dan bagi perempuan tidak boleh dipotong dibiarkan menjurai dikeramasi dengan santan bercampur abu pangkal buah padi kentan yang sudah ditumbuk (sasak: Joman)., maksudnya agar sang anak kelak berpenampilan bersih dan teratur. Campuran air santan itu dijadikan bedak kramas pada ibu yang sedang mengandung dapat dilakukan sekurang-kurangnya sekali seminggu pada setiap jumat pagi. Larangan lain bagi calon orang tua anak itu baik ayah maupun ibunya ialah tidak boleh memaki-maki, tidak boleh membunuh binantang yang dianggap kramat di rumah dan binatamng peliharaan, tidak boleh bergosip dan mencela orang lain. Justru kegiatan yang dianjurkan adalah berkata yang baik, tidak memaki dan mencela. Tidak boleh mnertawakan / mencela orang yang punya cacat fisik meskipun kenytaaan sebenarnya demikian. Laki-laki tidak boleh memotong binatang ternak agar kelak anak yang dilahirkan memiliki belas kasihan pada sesama dan mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Makna semua larangan tersebut adalah untuk membersihkan hati agar anak yang lahir berhati nurani yang baik. Secara umum aura ( inner beuty) atau “melik” sudah mulai dididikkan semenjak anak dalam kandungan Selanjutnya secara lahiriah semua prilaku mendidik pada masa pre-natal diwujudkan dalam upacara adat daur hidup yang disebut dengan yang dalam bahasa Jawa disebut “ mitoni”. Upacara adat ini diadakan setelah memasuki bulan ketujuh sejak tidak mengalami ( sasak : mandeg ).
B. Upacara Adat Saat Melahirkan : Menjelang anak akan lahir sesudah kandungan memasuki kandungan ke 9 si ibu tidak boleh melakukan kegiatan yang berat, bahkan melakukan kegiatan dapurpun dikurangi, agar sang ibu benar-benar siap menghadapi tugas berat melahirkan. Sang ibu juga memakai remapah-rempah; beras-kunyit-daun jeruk nipis dan sekuh untuk belangir (sasak: beboreh) agar kondisinya tetap sehat. Sementara si suami disarankan untuk memperbanyak sedekah, walaupun sekedar serabi (jajan tepung beras) sebagai simbul dari sedekah yang paling kecil dari orang yang tidak mampu. Hal ini dimaksudkan agar anak kelak memiliki rasa kasih sanyang kepada sesama. Menjelang bayi akan keluar diminta bantuan seorang belian nganak / dukun melahirkan (laki/perempuan) obat-obat penyejuk dan pelancar melahirkan berupa air suci yang didoakan dengan mantra Sasak. Ketika anak keluar dari perut ibunya : si anak langsung dipeluk oleh ibu dan bapaknya agar darahnya menyatu dengan badan kedua orang tuanya agar sang anak menyayangi orang tuanya, setelah itu baru keluarga yang lain. Setelah itu baru dimandikan oleh sang dukun. Begitulah cara mengingikat kasih sayang. Khusus bagi keluarga yang mampu setelah sang bayi dibersihkan dipakaikan pakaian dengan rapi dibuat rowah syukuran mengundang keluarga dekat dengan hidangan sederhana. Sebelum sang bayi mengenal makanan yang lain di haruskan disusui oleh ibunya , makanan pertama diberikan adalah nasi “papak” yang dikunyah oleh ibunya sendiri, baru setelah itu bayi dikasi makan dari pisang yang digiling halus.

C. Upacara Adat Daur Hidup Paska Kelahiran :
1. Upacara menanam ari-ari ( nalet adik –kakak ). Acara ini dilaksanakan setelah ari-ari bayi terpotong dengan menggunakan pisau dari bambu yang diambil dari para-para ( sasak :edas tereng ) . Edas tereng tersebut dianggap telah steril karena setiap hari mendapat asap dari tungku dapur. Biasanya ari-ari yang dipotong dengan edas tidak menimbulkan penyakit “ tetanus”. Ari-ari yang ditanam harus ditanam dipelataran rumah serambi depan. Setelah ditanam diatas gundukan diatarukkan batu lalu dikurung dengan kurungan ayam. Diatas dibatu dinyalakan lampu agara anak kelak memiliki hati yang terang dan setia (sasak: isah). Lampu dinyalakan sampai dengan upacara medak api atau buang au sekurang-kurangnya pada hari kesembilan setelah dilahirkan.
2. Upacara daur Hidup Medak Api atau Buang Au. Upacara ini dilaksanakan sekurang-kurangnya sejak sembilan hari sejak kelahiran bayi dengan mengadakan acara keramas bersama, ibu si bayi dengan ibu-ibu keluarga dan tetangga terdekat dengan hitungan ganjil. Kegiatan ini juga disebut medak api karena pada saat itu mereka membakar joman dengan disertai kepeng bolong 99 biji di atas “tepak” (wadah dari tembikar ) lalu di kucurkan air santan.. Adonan itu digunalkan untuk kramas dan uang bolong di bagikan sebagai sedekah (shalawat). Jumlah 99 tersebut sebagai simbul Asmaul Husna. Sisa abu yang dipakai keramas di hanyutkan disungai atau ke laut,sehingga disebut dengan medak api atau buang au. Setelah itu biasanya kurungan diangkat dan lampu di padamkan namun ada juga yang membiarkannya sampai 44 hari. Upacara ini dapt dikaitkan dengan daur hidup yang lain dengan upacara “ Ngaranin” dan “ turun tanak” dan lebih dari itu dilakukan upacara “ngurisan” potong rambut”. Bagi upacara yang mampu kegiatan ini dilakukan dengan acara kenduri yang dinamakan rowah asal kata roh atau arwah, sebagai sambungan turun temurun dari nenek moyang leluhurnya dengan mengundang kiyai dan tetangga sekitar. Upacara adat ini masih dalam keadaan anak bayi masih merah disebut dengan “bebeak”.
3. Upacara Ngaranin : Jika upcara “ngaranin” (pemberian nama) tidak dikaitkan dengan upacara medak api maka secara khusus diadakan upacara pada hari ganjil biasanya diambil pada malam jumat. Pada masa sebelum ke Islaman belum memasuki masa perkembangan pada saat upacara ini dibacakan kitab lontar Indarjaya atau Puspakarma. Setelah perkembangan pemahaman Islam makin maju masyarakat sasak biasanya memeriahkan acara dengan pembacaan hikayat yang diambil dari kitab Kisasul Ambiya. Nama-nama yang diberikan adalah nama yang kental dengan budaya sasak. Misalnya : Galeng, Isin, bokah atau kebiasaan masyarakat Sasak lama memebri nama anaknya dengan nama- nama yang berakhir dengan konsonan. Misal : Sanep, Nurmalam, Ketip, Kerdep. Nasip. Ada juga dikaitkan dengan nama-nama lakon foklor / legenda Sasak dan pewayangan. Sering juga ditemui penamaan anak-anak dengan pengaruh bahsa jawa meskipun disesuiakan denga lafal yang berbeda.
4. Upacara Turun Tanak : Upacara ini dilakukan sebagai tanda anak boleh menginjakkan kaki ketanah (sasak:lemah) sebelumnya harus tetap di gendongan. Sang anak akan disembeq /sepah seluruh bagian tubuhnya dari kening sampai telapak kaki agar anak memiliki kekebalan terhadap penyakit.
5. Upacara Ngurisan : Upacara ini menandai bahwa anak memasuki usia balita ditandai dengan potong rambut, upacara dapat dilakukan di masjid, rumah keluarga dan di makam keramat, juga dikaitkan dengan hari-hari besar seperti Maulid, Lebaran Topat, dll. Piranti yang disiapkan adalah air kumkuman, kepeng bolong, bunga setaman, beras kuning, benang katak, uang bolong atau uang logam dan selawat (uang) khusus sebagai tanda kesaksian bagi yang hadir. Dalam upacara rowah (kenduri) selain hidangan nasi dan lauk pauk yang diwadahi talam (dulang begibung) disediakan pula dulang penamat yang menyimbulkan proses kehidupan manusia sejak manusi lahir – hidup dan mati. Proses kelahiran menurut sasak dibagi atas meniwok bagi tumbuhan, menelok bagi binatang bertelur, menganak bagi binatang memamah biak, simbul tersebut ada dalam dulang penamat. Maka harus ada topat dan bantal sebagai simbul laki dan perempuan dan buah-buahan sebagai simbul yang meniwok dan nasi rasun berisi daging sebagai simbul binatang yang menyusui melahirkan. Dulang Penamat dihiasi pula oleh buah-buahan dan jajan tradisional sebagai lambang kemakmuran. Sisa potongan rambut sang anak kalau tidak ditanam maka akan di hanyutkan ke laut agar anak kelak tidak cepat kena penyakit. Proses upacara ini diringi oleh seni slakar berupa himne dikarang oleh syeh Al- Barzanjanzi yang dipimpin oleh seorang Hadi.
6. Upacara Besunat: Upacara besunat atau hitanan khusus bagi anak laki-lakim upacara bekikir bagi anak perempuan. Sebagai simbul perpindahan anak-anak ke jenjang usia remaja. Dalam upacara di selenggarakan rowah kepada leluhur di ikuti dengan dulang penamat. Besunat dilakukan oleh belian sunat(bayan: Penjalak) , untuk anak besunat disediakan andang-andang agar terjauh dari bala. Andang diwadahi oleh soksokan berisi beras sekurang-kurangnya sekobok, segulung daun sirih, pinang berjumlah ganjil ( 3-5-7) baik pinang muda (buaq odaq) atau piang tua ( buaq toaq ), gambir, kapur pamaq ( kapur sirih) , benang setukel / lawe dan uang bolong dalam jumlah ganjil. Andang-andang adalah simbul keberkahan ilmu sang belian sekaligus sebagai penghargaan terhadap keahlian sang belian. Untuk anak besunat disiapkan kain khusus dengan tongkat pengganjal agar kain tidak tersentuh bagian luka ujung kelamin. Biasanya disiapkan pula tempat duduk kelapa tua hijau agar darah tidak banyak mengucur keluar. Pada saat anak besunat diringi dengan selakar atau selawat oleh orang-orang yang menyaksikan. Begitu alat vital dipotong sang orang tua mendekap sang anak dipinggangnya, dengan maksud menekan keluar darahnya agar tidak terlalu banyak keluar. Makanan yang disiapkan untuk si anak adalah jeroan hati tanpa bumbu untuk pengganti darah yang keluar. Makanan tersebut tanpa bumbu agar menghindar dari infeksi. Dilarang memakan kacang tanah , ikan laut, telur agar tidak gatal. Sebelum disunat diadakan acara menghibur dengan arak-arakan di sebut Praja Busunat diiringi dengan kesenian tradisi. Sebelum di sunat sang anak berendam (Sasak:bekerem) di sungai lalu pulang untuk dilakukan “penyembean” ( diberi tanda dengan kunyahan daun sirih) lalu didandani. Untuk menyenangkan hati sang anak dilakukan arak-arakan dengan menggunakan “Praja Busunat” dapat berbentuk; Juli Jempana atau Jaranan/ Singa. Di saat ini Praja berbentuk macam-macam: kendaraan, burung, ikan dll. Rowah besunat secara khusus dilakukan dalam keluarga. Dalam tradisi Sasak juga dilakukan BEGAWE Nyunatan / pesta Hitanan. Jenis Begawe : Begawe Banjar ( begawe Beleq dan Begawe Ngatak ) dan Rowah Mesilak Masaq (hanya untuk laki-laki). Besunat untuk perempuan disebut “ Besuci “ yakni pemotongan pemotongan ujung kelentit. Pada masa yang lalu besuci merupakan syarat peng-Islaman untuk perempuan.
7. Upacara Bekikir : adalah upacara potongan gigi atau ngotonin, yakni memotong ujung gigi para gadis oleh tukang gigir. Sebagai simbul dari status anak-anak menjadi remaja juga dimaksud untuk menguatkan gigi atau disebut “pasek beton” atau “ Ngotonin/beroton”.

IV. Pengarus Utamaan Anak dalam Pembagian Tugas Kerja.

1. Dalam rumah tangga baik anak laki-laki maupun perempuan sudah memiliki tugas kerja untuk membantu orang tua. Dalam urusan rumah tangga , anak perempuan tugas utamanya mengambil air minum dan “beremok” ( mencari potongan kayu untuk memasak) dan bertugas untuk membawa makanan ke sawah (Sasak: ngater). Anak laki-laki petani betugas membantu ayah untuk memegang tali sapi dan menyabit rumput ( Sasak : ngawis).Pengajaran keterampilan bagi anak-anak disesuaikan dengan tingkat usia mereka.
2. Dalam pembagian tugas ketika belajar ngaji (baca Alqur-an dan Agama ) santri perempuan bertugas menyapu halaman dan mengambil air untuk wudu santri lainnya. Bagi Santri laki-laki membantu Guru kegiatan di sawah. Kebon dan berternak.
3. Dalam kegiatan “Begawe” perempuan menjadi inen beras / menik untuk laki-laki menjadi amen jangan atau ran.

V. Pengarus Utamaan Anak Dalam Pembagian Warisan :
Hukum yang digunakan dalam warisan berdasarkan hukum Islam dua pertiga untuk laki-laki ( sepelembah) sepertiga untuk perempuan ( sepersonan ) dengan variasi, anak laki-laki terkecil/bungsu mendapat tambahan rumah, untuk anak perempuan selain pembagian utama tadi mendapat pembagian tambahan pekakas rumah tangga ( sasak : isin bale ). Alasan mengapa anak bungsu mendapat rumah karena ia paling singkat mendapat kasih sayang dari morang tuanya, sedang untuk anak perempuan diberikan barang-barang-barang perlengkapan dapur untuk menjadi barang bawaan ke rumah suaminya. Umumnya orang tua sang perempuan sangat malu jika anaknya tidak membawa perlengakpan rumah tangga ini kerumah menantu laki-lakinya.

VI. Pengarus Utamaan Anak dalam Kerapan Adat Keluarga :
Dalam Penetapan harga adat/ aji krama dan gantiran/ atau pisuke, peran perempuan sangat menentukan. Sebab standar pemberian gantiran berpatokan pada harga adat sang ibu. Bagi anak perempuan yang kawin mendahului kakaknya baik laki dan perempuan dikenai denda “pelengkak” berbentuk keris bagi laki-laki dan seperangkat kain bagi perempuan.

VII. Pendidikan Budi Pekerti (Sasak: Tertip Tapsila) :
Anak-anak laki-laki diajarkan cara berbusana adat yang benar termasuk “seselepan” menyandang senjata. Anak-anak diajarkan berbgai keterampilan sopan santun untuk menyampaikan undangan ( Sasak : Pesilaan ), cara bertamu dan menyambut tamu. Orang tua masa lalu mendidik anaknya dengan kemampuan : Tata Krama, Base Krama, Lindi Krama. ( Tata tutur, tata laku dan tata tertib). Pengenalan unggah- ungguh basa krama bagi terhadap anak-anak dalam komunitas sasak untuk mengenal lebih dini adeb (adab) budi pekerti dalam pergaulan sosial. Orang tua membahasakan setiap perintah, ajakan maupun ajaran secara educatif menggunakan bahasa halus madia sebagai penghormatan dengan maksud untuk mendidik dan mengajar anak-anak untuk mengetahui kedudukan diri terhadap orang lawan bicara yang dihormati. Misalnya ; Orang tua untuk mengatakan kamu pada anaknya di ucapkan dengan kata “side” untuk makan di ucapkan “ngelor” atau “Medaran”, untuk pergi (lalo) di katakan dengan ucapan “lumbar” dll. Kata-kata hujatan atau memaki anak sangat tabu dalam adat Sasak.

VIII. KESIMPULAN

Gambaran yang terdapat dalam simbul adat daur hidup sebagai bagian dari kearifan budaya lokal sesungguhnya mempunyai nilai-nilai yang sangat Educatif Psikologis dan bermoral. Hal ini harus menjadi bagian yang harus direvitalisasi dan reaktualisasi serta diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga akan menjadi bagian yang tidak tgerlepaskan dari upaya mengaktualisasikan kembali Lembaga Krama Adat seperti; Krama Banjar, Krama gubuk dan Krama desa. Yang akan menjadi kendaraan dalam pelaksanaan dari awig-awig dan sangsi adat (dedosan ) yang terdapat dalam budaya lokal Sasak.


Niniq Bai , Bije Sanaq Naken
Bagus – bagus ntan jauq diriq
Ndak langgar adat krama tertip tapsila
endak piwal leq dengan towaq, pengelingsir
leq pesware dengan si kwase

Endak jelap salaq terima
Salaq tuduh Salaq Sengguh
Isiq ongkat base dengan siq tao, dengan perkanggo
Sengaq ie jarian ite
Jelap besual besiaq saling tuduh
Pegat diriq besanakan

Silaq beriuk tunas
Ring arepan dekaji Allah Ta ale
Neneq si Kuase
Ampoq te jari dengan besanakan si tao jauq diriq
Saleh- solah- soloh,
Patut- patuh pacu
Genem geger gerasak
Lombok Mirah Saksaq Adi, sekadi siq tesurat
leq dalam kitab negare kerta game

Maliq perlu te pade iling
Sai-sai juaq si te ican jari perkanggo
Endaq jari dengan si besifat bahil loba tamaq
Beterus betabeat angkuh iri dengki dait sombong
Iling-iling-iling
Beriuk pade iling

Monjok, 5 Mei 2008





Read More......

The First world adventure dropping at Selong East Lombok


On Sunday, i met with one tourism, at internet …and directly I make short conversation with him, and I asked him to other internet ., and he follow me. By the way I asked his name and he was answered my name is Mr. David. After that we talk long about his voyage on cycle around the world. My first impression that I met with important man. And I hope so, Mr. David success for his adnture

Toujours en quête de découvertes et de nouvelles expériences, je préfère vivre mes rêves que rêver ma vie et peu importe l'échéance, une expérience est toujours enrichissante.
David
Modèle de 1976. Poids 98 kg (au départ...) pour un encombrement de 1,98 m. Actif dans le domaine de l'électricité à ses heures, ce n'est pas suite à un pétage de plombs qu'il a enfourché Bouquette, mais après une idée longuement mûrie. Comportement docile, mais des sursauts de susceptibilité ne sont pas à exclure.


Modèle de 2005. Poids 12 kg à vide, 50 kg avec supports et charge. Fidèle compagne de David, elle le suit (presque) partout. Sa robustesse et fiabilité font d'elle une partenaire hors paire!

Read More......

8.05.2008

MERDEKA ITU BEBAN:....""atau Kebebasan ?


..”Merdeka itu adalah beban. Selangit beban diatas pundakmu sendiri. Merdeka itu adalah penderitaan, merdeka adalah sejuta penderitaan yang tak ada putus-putusnya. Merdeka berarti kamu berjalan sendirian, kamu tidak punya tuan dan majikan yang akan menolongmu kalau kamu celaka. Merdeka itu berarti kamu harus meghadapi keperihan, kesengsaraan, nasib buruk itu senddiri. Merdeka itu sakit yang maha besar. Tapi kamu harus bangga karena kamu yang terpilih untuk memikulnya. Berarti kamu dianggap mampu, kamu masih dipercaya. Kalau kamu masih dipercaya berarti kamu masih diperhitungkan. Kalau kamu masih diberikan kesengsaraan, berarti kamu masih hidup. Kamu belum menjadi mayat, belum menjadi robot, belum mati seperti yang lainberarti kamu masih merdeka. Goblok kalau kamu mau berhenti merdeka. Mengerti?” (Cuplikan cerpen Merdeka karya Putu Wijaya)
Sebagai bahan renungan.pada potret kemerdekaan kita hari ini.merdeka itu buka kebebasan mutlak, untuk berbuat sesuka hati, merdeka itu kebebsan untuk berekpresi yang mempunyai batas, kebebasan dari tirani yang terkungkung dikepala kita, merasa bebas dari yang mengangkang di ubun-ubun kita, merasa tidak ada intrik,dan lain sebagainya.. diposisi yang mana kita berada hari ini..? jawab.....!

coba penjamkan mata mu sejenak bagaimana patriotisme hari ini. dibandingkan dengan masa kecil kita...?


Read More......

8.01.2008

KARIKATUR


Terlalu rumit untuk dipecahkan
Terlalu sulit untuk dibaca
Karena ia benang kusut
Yang merangkai jiwa dan pikiran
Dan tidak bisa disadari sebagai sebudah kesadaran
Tapi apakah ia akan terus seperti itu......?
Tidak,, aku.......tidak ingin.........
Tapi bagaimana kau membacanya?

Bukankah karikatur itu adalah bayanganmu?
Bukankah karikatur itu adalah refleksi dari jiwamu?
Ya......kesadaranku memang mengatakan demikian
Tapi kesadaran tak bisa membuatku bertelanjang kalau itu bukan aku dan
Karikatur itu juga masih menjadi hal misterius
Walau ia melekat dan selalu bersama bayangan ku
Karena arah angin berhembus
Ia bergandengan dengan tanganku dan mengajakku berlari kesamudra yang tak bertepi
Saat ombak menghantam, ombak tak surut
Lalu tersadar saat itu aku bukan diriku......
Lalu kemanakah aku ?
Apakah ia terhanyut dalam samudra itu sebelum ia bertepi.....?
Atau malah tak sampai pada tepian samudra itu....?
Karena ia karam lalu mati
Bisa saja terjadi demikan bukan......?
Hingga pada kematianpun.......
Karikatur belum terurai juga......



Lalu kapan masanya......?
Benarkah karikatur itu adalah diriku ?
Atau dia wujud dari orang lain?
Atau bayangan maya yang mencoba melesat.....
Pada diriku dan mencoba menjadi aku ?
Lalu aku terperangkap, terjebak dalam jejaring karikatur itu ...
Hingga membuatku lunglai dimimpi sabana
Sekali lagi........apakah dia adalah karikaturku......
Kalau ia, kenapa aku tidak mampu mengurainya....? ada apa ini ?
Atau sengaja aku ditakuti dan menakuti bayanganku ku sendiri .....
Entahlah karena kesadaran itu belum sempat bisa aku senggamai.....
Kalau memang ia itu adalah karikaturku
Aku tak ingin memaksakan hal pada orang lain untuk memahami aku...
Lalu membuat orang akan terjebak pada karikatur aku....
Cukup....aku yang menyelaminya
Dan bersenggama dengannya
Tanpa seorang tahu bahwa itu....aku
Dalam karikatur sendiri....

2
karikatur itu tak berwajah
makanya ia hadir selalu pada saat kesadaran akan diri kita datang,
ia menjelma tak pasti, kadang ia bisa datang ditempat sepi, ramai atau ditempat kelabu dan ditempat suci
karikatur itu juga hadir saat kita sedang mengalami berhadapan kegalauan yang sulit kita pecahkan
kadang juga kita sadar tak selamanya itu adalah bayangan kita
karena dia adalah kegalauan, dan kecemasan pada jiwa yang cadas dan tandus
karikatur itu juga bisa karena kecurigaan pada diri sendiri......
atau memang ia melesat ke kita karena kita tak mampu mengeja diri ....
tapi aku tak usah terlalu mengejanya...
karena bukan hanya aku yang punya karikatur ....
tetapi...
kamu dan mereka juga punya...
tapi jarang ia tersadar dan melihat karikatur itu...
barangkali kita terlalu bodoh atau kita memang sangat pintar
atau juga kita terlalu sibuk hingga kita lupa eksistensi kita...
entahlah aku tidak berani mengatakan itu benar atau salah
karena kita mempunyai cara berbeda untuk mengeja diri kita

Read More......

GO TO HELL WITH YOUR RELIGION


(menyoal kemerdekaan individual)
Setiap agama besar pada awal kelahirannya ialah tampil sebagai gerakan kritik terhadap berbagai pelecehan hak-hak asasi manusia yang terjadi dalam masyrakat , kehidiran agama oleh penguasa selalu dicurigai dan di benci dan ingin dimusnahkan karena suara para nabi sarat dengan pesan dan semangat keadialan yang membuat gelisah para tiran yang hanya memihak pada kepentingan dirinya.
Terkait dengan tema diatas go to hell with your religion ( pergi keneraka dengan agama mu) lalu pertanyaan kemudian agama seperti apa yang menyesatkan itu? Agama dalam bahasa sansekarta berarti “A” artinya tidak dan “ Gama” berarti bengkok maka agama diartikan “ tidak bengkok” artiya “Lurus”. Maka ketika orang menganggap apa yang menjadi pengangannya (belirfe) kepercayaaa mereka benar dan kebenaran itu ada pada gama, maka dengan dengan tidak segan-segan mengangkat golok membunuh saudara kemanusiannya sendiri demi sebuah kebenaran yang diyakini, maka fungsi agama saat itu hanya sebuah platform yang menjadi panji pembenaran pribadi.
Banyak kisah dari sejarah yang dapat dipetik hikmahnya, taruhlah paham-paham sesat seperti yang disebut-sebut saat ini, contoh Ahmadiyah yang sudah bertelanjang bulat dipangung sejarah yang mengusung paanji-panji agama sebagai pemenaran terhadap kenabian Mirza Gulam Ahmad dan bukan sang Mirza yang anak kemarin sore mengakui dirinya sebagai nabi tetapi pada zaman Khalifah Abu Bakar pun sudah terjadi seperti Musailamah alkazab yang dengan identitas agama mengangkat sorban dan mengakui dirinya sebagai Nabi. Dan kesesatan-kesesatan itu terus berdendang dari waktu ke waktu .terus terjadi di indonesia...apa ini namanya kemerdekaan juga...?

Dalam sejarah islam juga sudah tercatat adanya firqah-firqah-firqah ( golongan) dilingkatan umat Islam yang antara satu sama lain berbeda pendapatnya dalam suatu masalah dan sangat sulit untuk diseragamkan. Hal ini sudah menjadi fakta dalam sejarah yang tak bisa ditutup-tutupi dan sudah menjadi ilmu pengetahuan yang termaktub dalam kitab-kitab agama terutama kitab Usuluddin, didalam kitab usuludin kita akan menjumpai perkataan-perkataan Syiah, Kwarij, Mutazilah, Qadariah, Jabariyah, Aswaja,Mujasimah, Bahaiyah, Ahmadiyah, Wahabiyah, dan lain sebagainya.
Umat Islam yang berpengetahuan agama tentunya tidak heran melihat dan membaca hal seperti ini karena kanjeng Nabi Muhammad SAW sudah juga mengambarkan pada masa hidup beliau.
Lalu kemudian kita kembali melihat istilah agama sesat itu versi siapa? Tidak hanya terbatas pada aliran. Dan di Indonesia banyak sekali yang diklaim sebagai ajaran sesat, sehingga yang merasa dirinya paling pada agamanya akan membumi hancurkan agama yang disebut sesat tersebut, apakah itu sebuah solusi? Jelas tidak, barangkali bisa kita benarkan kalau dulu pada zaman khalifah memerangi nabi-nabi palsu karena islam saat itu masih labil dan kalau itu tidak dileyapkan maka apa yang kita temukan sebagai generasi islam sekarang karena ke orisinilan ajaran islam sudah dikamuplase oleh keadaan.
Tetapi sekarang, tentu tidak relevan pendekatan yang dulu dipakai dengan sekarang, jangan salahkan siapa-siapa kalau mereka sesat. Mereka juga manusia dan punya alasan sendiri-sendiri mereka berbuat seperti itu.sehingga jangan sampai kita saling mnyerang dengan teriakan yang sama : ”Allah Huakbar” maka Go to hell with your religion.
Jadi persoalan keyakinan adalah hak individu dan islam mengajarkan untuk menghargai keyakinan orang lain terlepas apakah sejalan dengan ajaran islam atau tidak. Menurut penuturan al-quran Tuhan saja tidak main paksa agar manusia beriman dan bersujud padanya, Tuhan sangat persuasif dalam mendidik manusia.


Read More......

Apa Kita Betul Merdeka?...d..etik100..proklamsi...!


waktu menapak pasti, mengisi ruang tanpa di undang...!
Databf Pergi Tanpa Istirahat pada kandungan itu kiota berada
Jalur masa Lalu, cermin masa kini.
banyaknya bisa untuk mengecap setitik madu.
peluh keringat penyiram semangat hingga hasil mu............TAK TANPAK JUA...!
(bait ini sudah lama aku simpan dalam diari tuaku,,, aku ingin mengatakanya sekarang...inilah waktu yang tepat.)
Apakah kita betul merdeka? atau kita masih terjajah. sadar atau tidak sadar hari ini negara yang diakekah kemudian diberikan nama Indonesia dnegan pengorbanan nyawa,darah dan kematian nampak begitu membusung bagai kekurangan gizi...AKU JUGA ANAK BANGSA ITU..!bAHKAN kAMU SEMUANYA aDALAH ANAK BANGSA..yang dilahirkan dari rahim poertiwi.saya ingin bertanya, Apakah Musuh kita hari ini?

hari ini kita tidak akan melawan rezim yang kuat, tank-tank yang besar, rudal-rudal yang memusnahkan, itu semua bukan musuh kita,, lalu apa...mushu kita terbesar hari ini adalah diri kita sendiri..karena diri ini kita membantai saudara sekemanusia,,karena diri ini kita tak segan-segan memakan harta orang banyak, karena diri ini kita menjadi bangsa seperti ini.aku lanjutkan pada efisode yang lain...


Read More......